Mengenal Menorah, Lambang Israel yang Berbentuk Lilin

Menorah adalah salah satu simbol penting dalam budaya Yahudi dan merupakan lambang resmi Negara Israel. Bentuknya yang khas, dengan tujuh cabang lilin, memiliki makna mendalam dan sejarah yang panjang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Menorah, lambang Israel yang memiliki arti dan simbolisme yang mendalam bagi umat Yahudi .

Sejarah Menorah

Menorah pertama kali muncul dalam sejarah di zaman Kuno, terutama pada zaman keemasan Kerajaan Israel dan Yehuda.

Menurut Kitab Exodus dalam Alkitab Ibrani, Menorah adalah salah satu perlengkapan yang harus ada dalam Bait Suci atau Tabernakel, tempat suci bagi bangsa Israel saat mereka tinggal di padang gurun.

Menurut keterangan dalam Alkitab, Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat sebuah lampu minyak dari emas murni dengan tujuh cabang, yang harus dinyalakan setiap hari.

Menorah terbuat dari emas murni seberat satu talenta atau setara dengan ± 150 kilogram, terdiri atas kaki, batang, enam cabang dan masing-masing tiga sebelah dan tiga di sisi lain, serta tujuh buah lilin.

Batang dan cabang dilengkapi dengan kelopak, tombol, dan kembang. Ukurannya tidak ditulis di dalam Alkitab. Lampu-lampu ini melambangkan kehadiran rohaniah Tuhan yang menerangi jalan umat Israel di padang gurun.

Menorah merupakan simbol cahaya, yang mengingatkan umat Yahudi akan keberadaan Tuhan dan kebenaran Tuhan. Kemudian, tujuh cabang lilin menunjukkan bahwa cahaya Tuhan tersebar ke seluruh penjuru, menerangi kegelapan dan membawa kebenaran kepada manusia.

Selain itu, menorah adalah lambang keteraturan dan konsistensi dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.

Lilin-lilin yang dinyalakan setiap hari mengingatkan orang Yahudi untuk selalu mempertahankan konsistensi dalam ketaatan dan ibadah kepada Tuhan.

Sejatinya lambang menorah identik dengan Yahudi, dikenal sebagai lambang Israel pasalnya di Israel adalah negara dengan penganut Yahudi terbesar di dunia.

Di Indonesia terdapat monumen menorah terbesar di dunia tepatnya di Kota Manado, Indonesia. Meski mayoritas Islam, di Indonesia terdapat 200 jiwa penganut agama Yahudi.

Pemerintah setempat, dari daerah Minahasa Utara, membiayai pendirian menorah raksasa yang berdiri pada ketinggian 62 meter itu pada tahun 2009 dengan biaya sekitar USD150.000 atau setara dengan Rp2,3 miliar.