Hitamnya Dahi Bekas Sujud, Apakah Pertanda Orang Saleh?

Kamis, 16 November 2023 - 18:09 WIB
loading...
Hitamnya Dahi Bekas Sujud, Apakah Pertanda Orang Saleh?
Tanda bekas hitam di dahi sebaiknya dihindari sebisa mungkin, karena kesalehan seorang muslim tidak dilihat dari tanda hitam di dahinya. Foto/ist
A A A
Sebagian orang mungkin ada yang mengira bahwa hitamnya dahi (jidat hitam) merupakan tanda kesalehan seseorang, karena dianggap sering sholat. Pertanyaannya, mengapa timbul bekas hitam pada dahi seseorang?

Mari kita simak penjelasan Kiyai Abdul Wahab Ahmad dalam satu kajiannya. Munculnya bekas hitam di dahi itu sebenarnya disebabkan beberapa hal, salah satunya karena alas sujud (karpet) yang kasar.

"Perbanyaklah sujud tapi jangan sampai dahi menghitam. Kalau ada tanda-tanda kulit dahi mulai berubah warna atau mengeras karena sujud, maka pakailah alas sujud yang lebih halus dan lebih empuk. Kalau perlu pakailah lotion sebelum tidur agar kulit dahi lentur lagi dan tidak menghitam," kata Kiyai Abdul Wahab Ahmad.

Kenapa? Karena tak ada yang lebih hebat ibadahnya dari Rasulullah ﷺ dan Khulafaur Rasyidin, tapi tak ada dari mereka yang dahinya hitam. Semuanya berwajah cerah dan berkulit dahi bagus. Sebab itu, Sahabat Ibnu Umar pernah melihat orang yang dahinya hitam, beliau lalu berkata kepadanya:

مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟

"Bekas apa yang ada di antara kedua matamu ini? Sungguh aku telah bersahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman, Apakah kau lihat ada sesuatu di dahiku ini?" (HR. Baihaqi)

Begitu juga sahabat Saib Bin Yazid ketika melihat orang yang jidatnya hitam datang, beliau berkomentar:

لَقَدْ أَفْسَدَ هَذَا وَجْهَهُ أَمَا وَاللهِ مَا هِيَ السِّيْمَا الَّتِيْ سَمَّى اللهُ وَلَقَدْ صَلَّيْتُ عَلىَ وَجْهِيْ مُنْذُ ثَمَانِيْنَ سَنَةً مَا أَثَّرَ السُّجُوْدُ بَيْنَ عَيْنِيْ.

"Orang ini benar-benar telah merusak wajahnya. Demi Allah, bukan itu tanda sujud yang disebutkan oleh Allah. Aku telah menunaikan shalat bersujud selama delapan puluh tahun, tetapi sujud tidak membekas di antara kedua mataku." (HR Thabrani)

"Lagian, apa asiknya sujud lillahi ta'ala di tempat sunyi di malam hari ketika orang-orang tidur, tapi akhirnya dibiarkan bekasnya kelihatan oleh orang-orang di siang bolong? Itu mirip dengan orang yang sedekah beras sembunyi-sembunyi saat tak kelihatan orang tapi meninggalkan kartu nama dibungkus berasnya," kata Kiyai Abdul Wahab yang juga salah satu Peneliti di Aswaja NU Center Jawa Timur.

Wajar sekali apabila seperti dinukil oleh Syaikh Khatib asy-Syirbini, ulama-ulama terdahulu keheranan seperti ini:

كنا نصلي فلا يرى بين أعيننا شيء ونرى أحدنا الآن يصلي فيرى بين عينيه ركبة البعير فلا ندري أثقلت الرؤوس أم خشنت الأرض

"Kami shalat tapi di antara kedua mata kami tidak terlihat bekas apa pun. Sekarang, kami lihat sebagian orang shalat lalu di dahinya ada bekas hitam seperti lutut unta, sehingga kami tidak tahu apakah kepalanya terlalu berat atau tanahnya terlalu kasar?" (Khatib asy-Syirbini dalam as-Siraj al-Munir)

Jadi, sebaiknya munculnya bekas itu dihindari sebisa mungkin. Kecuali kalau sudah berusaha disembunyikan dengan berbagai cara tapi tetap menghitam sendiri, maka tak perlu dibahas, tentu tidak masalah dan bukan itu yang dibahas tulisan ini. Ingat, Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin tidak hitam dahinya. Mereka adalah sebaik-baiknya teladan. Semoga bermanfaat.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)