Tuntutan Zakat Fitrah Berdasar Hadis Nabi Muhammad SAW

Selasa, 02 April 2024 - 16:44 WIB
loading...
Tuntutan Zakat Fitrah Berdasar Hadis Nabi Muhammad SAW
Zakat fitrah tidak boleh diberikan kecuali kepada orang miskin. Ilustrasi: Ist
A A A
Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi dalam kitab "Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Panduan Fiqih Lengkap" (Pustaka Ibnu Katsir, 2007M) mengatakan mengeluarkan zakat fitrah , wajib hukumnya atas setiap muslim.

Ibnu ‘Umar ra berkata, “ Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas orang yang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, besar maupun kecil dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan salat (‘Idul Fithri). (Muttafaq ‘alaihi).

Dari Ibnu Abbas ra , ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum salat (‘Id), maka ia zakat yang diterima. Dan barang-siapa yang mengeluarkannya setelah salat, maka ia menjadi sedekah biasa.”[HR Ibnu Majah dan Abi Dawud]



Syaikh Abdul Azhim menjelaskan zakat fitrah diwajibkan atas seorang muslim yang merdeka, yang memiliki kelebihan dari bahan makanan pokok untuk diri dan keluarganya selama sehari semalam. Kewajiban zakat itu untuk dirinya dan untuk orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya, seperti isteri, anak-anak, dan budaknya.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah dari anak kecil dan dewasa, orang merdeka, dan budak yang kalian beri nafkah.”[HR Irwaa-ul Ghaliil (no. 835)], ad-Daraquthni (II/141, no. 12), al-Bai-haqi (IV/161)]

Ukuran Zakat Fitrah

Setiap orang wajib mengeluarkan setengah sha’ dari qamh (gandum) atau satu sha’ dari kurma atau kismis atau sya’ir (gandum), keju atau bahan makanan yang lain yang semisal dengan yang tadi, seperti beras, jagung dan yang lainnya yang termasuk makanan pokok.

Adapun tentang wajibnya mengeluarkan setengah sha’ dari qamh, maka berdasarkan hadis ‘Urwah bin Zubair ra, bahwasanya Asma’ binti Abi Bakar ra mengeluarkan zakat pada masa Rasulullah SAW untuk keluarganya -baik yang merdeka ataupun budak -sebanyak dua mud hinthah (gandum) atau satu sha’ kurma dengan ukuran sha’ dan mud yang mereka biasa gunakan pada masa itu,



Sedangkan tentang wajibnya mengeluarkan satu sha’ dari bahan makanan selain qamh (gandum), berdasarkan hadis Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata, “Kami selalu mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ makanan atau satu sha’ sya’ir atau satu sha’ kurma atau satu sha’ keju atau satu sha’ kismis.”[Muttafaq ‘alaihi]

Dan kebanyakan ulama melarang mengeluarkan harga dari zakat fitrah tersebut, sedangkan Abu Hanifah membolehkan hal ini. Masalah ini disebutkan oleh an-Nawawi di dalam kitab Syarah Shahiih Muslim (VII/60).

Waktu Mengeluarkannya

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, dia berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan agar (zakat fitrah) dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan salat (‘Idul Fithri).”

Boleh menyerahkannya kepada amil zakat lebih cepat sehari atau dua hari dari hari ‘Idul Fithri. Diriwayatkan dari Nafi’ ia berkata, “Ibnu ‘Umar menyerahkan zakat fitrah kepada panitia zakat, kemudian mereka membagikannya sehari atau dua hari sebelum hari ‘Idul Fithri.”[HR Bukhari]

Dan diharamkan mengakhirkan pengeluarannya dari waktunya dengan tanpa ada alasan yang jelas. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tak berguna dan kotor serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Sehingga barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat (‘Id), maka ia zakat yang diterima. Dan barangsiapa yang mengeluarkannya setelah shalat, ia menjadi sedekah biasa.”



Zakat fitrah tidak boleh diberikan kecuali kepada orang miskin, berdasarkan sabda Rasulullah SAW sallam pada hadits Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, “Dan (zakat fitrah) sebagai makanan bagi orang-orang miskin.”
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2616 seconds (0.1#10.140)