Masih Ada Waktu, Begini Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal

Minggu, 21 April 2024 - 07:41 WIB
loading...
Masih Ada Waktu,  Begini Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
Salah satu keutamaan puasa 6 hari bulan Syawal, setelah satu bulan puasa Ramadan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa. Foto ilustrasi/ist
A A A
Puasa sunnah 6 hari di Bulan Syawal memiliki banyak keutamaan. Mumpung masih berada di bulan baik ini, puasa Syawal sangat dianjurkan untuk umat Islam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri pernah menjelaskan bahwa orang yang melakukan enam hari puasa Syawal setelah satu bulan puasa Ramadan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa.

Dalam satu hadis beliau bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ


Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

Berikut adalah lima keutamaan puasa Syawal sebagaimana dikutip dari NU Online dalam tulisan berjudul Lima Keutamaan Puasa Sunnah Syawal.

1. Penyempurna puasa Ramadan

Salah satu manfaat ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardhu. Sebagaimana shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi salat fardhu.

2. Pahala puasa satu tahun

Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan ini, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadhan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan. Jadi 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

3. Tanda diterimanya puasa Ramadan

Setelah melakukan satu ibadah kita akan menjalankan ibadah ibadah lain, itu adalah salah satu ciri ciri amal ibadah kita diterima. Begitupun dalam puasa Ramadan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya.

4. Sebagai tanda syukur

Menjalankan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur kita karena selama bulan Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. Rasulullah saw bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Menjaga konsistensi ibadah

Berakhirnya bulan Ramadan bukan berarti kita berhenti beribadah. Sebagai umat Islam yang bertaqwa tentunya kita harus tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah dengan berpuasa sunnah Syawal.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2356 seconds (0.1#10.140)