Mengunjungi Kampus Universitas Islam Madinah, Tempat Kuliah Ribuan Mahasiswa Indonesia

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:10 WIB
loading...
Mengunjungi Kampus Universitas...
Dari 17.873 mahasiswa di Universitas Islam Madinah (UIM) atau Islamic University of Madinah, tercatat 16 ribu di antaranya adalah mahasiwa Indonesia. Foto/MCH
A A A
MADINAH - Animo mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Islam Madinah sangat tinggi. Dari 17.873 mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah (UIM) atau Islamic University of Madinah, tercatat 16 ribu di antaranya mahasiwa Indonesia.

Setiap musim haji, sebagian dari mereka turut menjadi tenaga pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. Kemampuan berbahasa Arab mereka memang sangat dibutuhkan untuk membantu komunikasi dengan berbagai pihak di negara tersebut.

PPIH memang merekrut ratusan tenaga pendukung dari kalangan mahasiswa Indonesia yang belajar di Timur Tengah. Selain Arab Saudi, para mahasiswa juga berasal dari Mesir, Tunisia, Iraq, Qatar, dan lainnya.



Tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi berkesempatan mengunjungi kampus UIM, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Masjid Nabawi. Ketua Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah, Ahmad Bukhori Jawas, mendampingi rombongan pada kunjungan tersebut.

Mahasiswa S1 jurusan Syariah itu mengatakan kampus UIM memang dikhususkan untuk laki-laki. Sedangkan bagi mahasiswa perempuan bisa berkuliah di Universitas Taibah.

Saat ini UIM hanya menerima mahasiswa asing untuk jenjang S1. Sedangkan pendidikan jenjang S2 dan S3 dikhususkan untuk mahasiswa lokal atau lulusan S1 dari UIM sendiri.

Menurut Bukhori, setiap tahunnya ribuan calon mahasiswa dari Indonesia mendaftar untuk kuliah di UIM. "Namun, yang diterima setiap tahunnya paling banyak 180 orang," ujarnya, Rabu (29/5/2024).

Bukhori mengatakan, ada tiga fakultas yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa asal Indonesia. Yaitu Fakultas Syariah, Hadis dan Studi Islam, serta Dakwah dan Ushuluddin.

Seluruh mahasiswa UIM mendapatkan beasiswa secara penuh. Mulai dari biaya pendidikan, asrama, makan, uang saku, buku, hingga tiket pulang-pergi ke Indonesia setiap tahun.

Bukhori menceritakan, dahulu jika para mahasiswa memilih tidak pulang, tiketnya akan dikompensasi dalam bentuk uang tunai. "Sekarang kalau tidak dipakai, ya hangus," ujarnya.

Bila dinominalkan, nilai beasiswa di UIM selama empat tahun studi bisa mencapai Rp1 miliar. Ini seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Menurut Zulmar Adiguna, mahasiswa UIM asal Palembang, ini bagian dari misi Arab Saudi untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

"Makanya kampus ini lebih banyak menerima mahasiswa dari luar Saudi ketimbang warga lokal," katanya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2801 seconds (0.1#10.140)