Pengalaman Tawaf Pakai Skuter Listrik di Lantai 3 Masjidilharam

Selasa, 04 Juni 2024 - 19:08 WIB
loading...
Pengalaman Tawaf Pakai Skuter Listrik di Lantai 3 Masjidilharam
Setelah menjalani selesai umrah sunah dengan tawaf di lantai bawah depan Kabah, saya ingin menjajal skuter listrik di jalur tawaf lantai 3, Selasa (4/6/2024). Foto/Andryanto Wisnuwidodo/SINDOnews
A A A
MAKKAH - Pengalaman tawaf pakai skuter listrik di lantai 3 Masjidilharam ternyata sangat nyaman dan menyenangkan. Setelah menjalani selesai umrah sunah dengan tawaf di lantai bawah depan Ka'bah, saya ingin menjajal skuter listrik di jalur tawaf lantai 3.

Setelah bertanya kepada petugas Masjidilharam di mana letak jalur tawaf untuk skuter listrik, saya menuju ke lokasi. Saya naik ke lantai 3 memakai eskalator hingga tiba di loket.

Setelah menanyakan berapa harga tiket untuk skuter listrik, petugas menjawab 115 riyal atau sekitar Rp500.000 per sekali pakai. Petugas kemudian memberikan arahan bagaimana cara mengendarai skuter listrik berwarna hijau.

"Layanan ini ada untuk memudahkan jemaah umrah," kata Abdullah, Manager Penyewaan Skuter Listrik Masjidilharam, Selasa (4/6/2024).



Petugas menunjuk cara mengegas dengan menarik tuas sebelah kanan dan tuas kiri untuk mundur. Jika ingin mengerem atau berhenti tinggal melepaskan tuas. Akhirnya saya mencoba menjalankan skuter listrik sesuai instruksi petugas.

Seperti tawaf berjalan kaki, awal start tawaf memakai skuter listrik juga mengikuti lampu hijau. Sesuai namanya skuter listrik, tidak ada suara ketika saya menjalankan dengan menarik tuas untuk berjalan.

Kecepatan skuter listrik bergantung pada berapa daya skuter listrik. Untuk menambah atau mengurangi kecepatan bisa disesuaikan dengan indikator yang ada ditandai gambar kura-kura dan kelinci.

Kura-kura untuk mengurangi kecepatan dan kelinci untuk menambah kecepatan. Kebetulan, skuter listrik saya kebagian yang superlambat.

Padahal indikator baterai dan kecepatan sudah dipencet gambar kelinci. Tapi skuter listrik saya tetap berjalan sangat pelan.

Bahkan, saya sudah tarik tuas kecepatan sampai mentok, tapi jalan skuter saya berjalan pelan sekali. Saking pelannya, skuter listrik saya sampai dilewati 10 jemaah.

Di sepanjang jalur tawaf, saya masih bisa melihat Ka'bah walaupun kurang jelas karena tertutup papan untuk renovasi Masjidilharam. Pemerintah Arab Saudi sedang getol melakukan renovasi Masjidilharam.

Beberapa pintu masuk Masjidilharam tidak bisa dilalui jemaah. Petugas mengarahkan jemaah ke pintu lain yang masih dibuka. Jumlah jemaah mendekati puncak haji bertambah setiap hari.

Masjidilharam selalu penuh sesak dengan jemaah yang akan salat. Jika terlambat sedikit dipastikan tidak bisa masuk Masjidilharam.

Pun begitu dengan jemaah yang akan tawaf dan sai untuk umrah sunah juga penuh sesak. Mereka tetap bersemangat tawaf di bawah sengatan mentari Makkah yang siang hari bisa mencapai 45 derajat.

Bagi yang tidak kuat, bisa tawaf di lantai 2 dan 3 termasuk yang ingin memakai skuter listrik. Selain adem dan nyaman, jemaah bisa tawaf dengan khusyuk.

Jika jemaah haus, tinggal menepi sejenak untuk minum air zamzam. Setelah dahaga hilang, saya lanjutkan kembali mengendarai skuter listrik. Tidak terasa, saya tawaf saya memakai skuter listrik sudah selesai.

Pengalaman tawaf dengan memakai skuter listrik memang menyenangkan dan tidak menguras energi. Namun sewa skuter listrik yang cukup mahal menjadi pertimbangan sendiri.

Namun, tawaf memakai skuter listrik ini sebenarnya diperuntukkan bagi jemaah lanjut usia atau lansia. Sedangkan jemaah yang masih muda dan kuat fisik sebaiknya tawaf sambil berjalan kaki.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)
pixels