Kisah Hikmah : Ketika Khalifah Harun Al Rasyid Menangis
loading...
A
A
A
Banyak pelajaran penting dari kisah ini, seorang Khalifah Harun Al Rasyid bisa menangis karena mendengar nasihat seseorang yang zuhud. Bagaimana kisahnya?
Dikutip dari kitab 'Rawal al Qashash (al musamma Multaqath al hikayat)/Kisah-kisah Menakjubkan, Penggugah Hati dan Pikiran', karya Ibnu Al Jauzi, dijelaskan bahwa kisah ini diceritakan dari Ibnu Sammak (seorang hamba Allah yang zuhud), bahwa suatu hari ia mendatangi Khalifah Harun Al Rasyid .
Ibnu Sammak berkata padanya: "Bertakwalah kepada Allah yang Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Ketahuilah bahwa engkau berada dalam kekuasaan Tuhanmu, lantas setelah itu kamu akan menuju salah satu jalan yang tidak ada pilihan ketiga selain dari dua yakni surga atau neraka.
Mendengar perkataan Ibnu Sammak itu, sang khalifah pun menangis tersedu-sedu, sehingga tangisannya membasahi jenggotnya.
Kemudian, salah satu menteri Harun Al Rasyid, Fadl bin Rabi menemui Ibnu Sammak. Fadl bin Rabi lantas berkata kepada Ibnu Sammak ; "Mahasuci Allah, insyaalah pemimpin kaum mukmin Harun Al Rasyid akan masuk surga karena tugas beliau adalah menegakkan perintah Allah dan bukanlah beliau juga taat dalam beribadah. Apakah masih ada keraguan dalam hal ini?
Ibnu Sammak tidak menghiraukan apa yang Fadl katakan dan ia sama sekali tidak menoleh ke arahnya.Ia malah mendatangi Khalifah Harun Al Rasyid kembali sembari berkata " Wahai Amirul mukminin demi Allah sesungguhnya ini (maksudnya Fadl bin rabi) kelak tidak akan bersamamu dan tidak akan menjadi milikmu di akhirat nanti. Maka bertakwalah kepada Allah dan lihatlah kepada drimu sendiri."
Mendengar hal tersebut tangisan Khalifah Harun Al Rasyid malah menjadi semakin memilukan, sehingga menimbulkan belas kasihan. Sedangkan Fadl lidahnya seakan menjadi kelu tidak bisa memberi jawaban. Ia tidak bisa bicara sepatah kata pun.
Demikianlah, kisah Khalifah Harun Al Rasyid menangis. Semoga menjadi bahan renungan kita sebagai mukmin untuk terus bertakwa kepada Allah SWT.
Wallahu A'lam
Dikutip dari kitab 'Rawal al Qashash (al musamma Multaqath al hikayat)/Kisah-kisah Menakjubkan, Penggugah Hati dan Pikiran', karya Ibnu Al Jauzi, dijelaskan bahwa kisah ini diceritakan dari Ibnu Sammak (seorang hamba Allah yang zuhud), bahwa suatu hari ia mendatangi Khalifah Harun Al Rasyid .
Ibnu Sammak berkata padanya: "Bertakwalah kepada Allah yang Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Ketahuilah bahwa engkau berada dalam kekuasaan Tuhanmu, lantas setelah itu kamu akan menuju salah satu jalan yang tidak ada pilihan ketiga selain dari dua yakni surga atau neraka.
Mendengar perkataan Ibnu Sammak itu, sang khalifah pun menangis tersedu-sedu, sehingga tangisannya membasahi jenggotnya.
Kemudian, salah satu menteri Harun Al Rasyid, Fadl bin Rabi menemui Ibnu Sammak. Fadl bin Rabi lantas berkata kepada Ibnu Sammak ; "Mahasuci Allah, insyaalah pemimpin kaum mukmin Harun Al Rasyid akan masuk surga karena tugas beliau adalah menegakkan perintah Allah dan bukanlah beliau juga taat dalam beribadah. Apakah masih ada keraguan dalam hal ini?
Ibnu Sammak tidak menghiraukan apa yang Fadl katakan dan ia sama sekali tidak menoleh ke arahnya.Ia malah mendatangi Khalifah Harun Al Rasyid kembali sembari berkata " Wahai Amirul mukminin demi Allah sesungguhnya ini (maksudnya Fadl bin rabi) kelak tidak akan bersamamu dan tidak akan menjadi milikmu di akhirat nanti. Maka bertakwalah kepada Allah dan lihatlah kepada drimu sendiri."
Mendengar hal tersebut tangisan Khalifah Harun Al Rasyid malah menjadi semakin memilukan, sehingga menimbulkan belas kasihan. Sedangkan Fadl lidahnya seakan menjadi kelu tidak bisa memberi jawaban. Ia tidak bisa bicara sepatah kata pun.
Demikianlah, kisah Khalifah Harun Al Rasyid menangis. Semoga menjadi bahan renungan kita sebagai mukmin untuk terus bertakwa kepada Allah SWT.
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)