Kisah Pilu Tenaga Medis Palestina yang Dipenjara Israel

Senin, 25 November 2024 - 16:52 WIB
loading...
Kisah Pilu Tenaga Medis...
Tentara mengunci gerbang dari dalam di fasilitas penahanan Israel Sde Teiman dekat Bir as-Sab (Beersheba), 29 Juli 2024. Foto: Al Jazeera
A A A
SEORANG dokter terkemuka di Gaza disiksa dan diperkosa hingga meninggal. "Dan dia bukan satu-satunya," demikian Al Jazeera melaporkan.

Kehidupan Dr. Adnan Al-Bursh sangat kontras dengan cara kematian pria berusia 49 tahun yang karismatik itu.

Dia adalah kepala ortopedi di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza. Pada bulan Desember lalu saat ia bekerja di Rumah Sakit al-Awda di Gaza utara Adnan Al-Bursh dan petugas medis lainnya ditangkap oleh tentara Israel.

Empat bulan kemudian, penjaga Penjara Ofer menyeret Al-Bursh dan membuangnya di halaman penjara, telanjang dari pinggang ke bawah, berdarah dan tidak dapat berdiri. Demikian laporan
organisasi hak asasi manusia Israel, HaMoked.

Beberapa tahanan lain membawa Al-Bursh ke ruangan terdekat. Dia meninggal beberapa saat kemudian.



Memasuki Neraka

Dr. Al-Bursh telah menjadi tokoh penting dalam kehidupan banyak orang melalui video diari yang diunggahnya sebelum penangkapannya.

Video-videonya menunjukkan dia bersama rekan-rekannya menggali kuburan massal di halaman al-Shifa untuk menguburkan orang-orang karena Israel tidak mengizinkan jenazah mereka dibawa ke pemakaman, mengoperasi yang terluka dan yang sekarat dengan sedikit atau tanpa peralatan, dan bersama-sama menunggu serangan Israel ke sebuah rumah sakit tempat ribuan orang mencari perlindungan.

Serangan itu terjadi pada pertengahan November ketika, dalam adegan yang ditangkap oleh Dr. Al-Bursh, tentara Israel memerintahkan mengosongkan al-Shifa dari pasiennya, stafnya dan sekitar 50.000 orang terlantar yang berlindung di kompleks itu.

Dr Al-Bursh pergi ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara tempat ia bekerja hingga rumah sakit itu juga mendapat serangan pada bulan November dan ia dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Awda.

Di sana ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam sistem penjara yang oleh organisasi hak asasi manusia Israel B'Tselem digambarkan sebagai “Neraka”.



Israel sering menahan pekerja kesehatan seperti Dr. Al-Bursh, dalam kondisi yang mengerikan untuk “penyelidikan”.

“Sebagian besar dokter dan perawat melaporkan bahwa penyelidikan tersebut adalah 'mencari' informasi, tetapi mereka tidak dituduh [atas] tuduhan apa pun,” kata Naji Abbas, direktur departemen tahanan Physicians for Human Rights Israel.

“Pengacara kami telah mengunjungi puluhan pekerja kesehatan yang masih berada di tahanan Israel selama berbulan-bulan tanpa dakwaan atau mendapatkan pengadilan yang adil. Kebanyakan dari mereka tidak pernah bertemu dengan pengacara,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa Israel telah menahan sedikitnya 310 pekerja perawatan kesehatan Palestina sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023.

Banyak dari mereka melaporkan penganiayaan dan perlakuan kejam termasuk penggunaan posisi stres, tidak diberi makanan dan air, serta kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan.

“Banyak yang tidak didakwa, mereka hanya ditanya pertanyaan umum, seperti: 'Siapa imammu?' 'Masjid mana yang kamu datangi?' atau bahkan 'Apakah kamu anggota Hamas?' tapi tanpa memberikan bukti apa pun,” katanya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1896 seconds (0.1#10.140)