Hukum Tajwid Surat An-Nisa Ayat 7 Beserta Penjelasannya, Yuk Pelajari!
loading...
A
A
A
Hukum tajwid surat An-Nisa ayat 7 penting diketahui umat Muslim. Tak hanya menambah pengetahuan, namun juga meminimalisir kesalahan ketika membacanya.
Surat An-Nisa merupakan surat keempat dalam kitab suci Al-Qur’an. Terdiri atas 176 ayat, surat ini termasuk golongan surat Madaniyyah dan menjadi terpanjang kedua setelah Al-Baqarah.
Surat ini dinamakan An-Nisa karena di dalamnya banyak dibicarakan hal-hal seputar perempuan. Pada ulasan kali ini, akan dibahas hukum tajwid surat An-Nisa ayat 7.
Latin: Lirrijaali nasiibum mimmaa tarakal waalidaani wal aqrabuuna wa lin nisaaa'i nasiibum mimmaa tarakal waalidaani wal aqrabuuna mimmaa qalla minhu aw kasur; nasiibam mafruudaa
Arti: Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.
Hukum tajwidnya adalah Mad thobi’i. Alasannya karena ada huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Pertama, ada mad thobi’i karena terdapat ya sukun setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.
Kemudian, idgham bighunnah. Sebab, ada tanwin dhommah bertemu huruf Mim. Bacaannya didengungkan.
Ada juga ghunnah karena terdapat huruf mim ditasydid. Huruf mim dibaca dengung dengan ditahan antara 2-3 harakat.
Hukum tajwidnya alif lam qomariyah, sebab ada alif lam menghadapi huruf Wawu. Alif lam dibaca jelas.
Lalu, ada mad thobi’i. Alasannya terdapat alif mati setelah fathah dan fathah berdiri di atas huruf Dal. Dibaca panjang 2 harakat
Pertama, alif lam qomariyah karena ada alif lam bertemu huruf Hamzah. Alif lam dibaca jelas.
Lanjut, ada qolqolah sugra, sebab terdapat huruf qolqolah Qaf dengan sukun asli. Dibacanya memantul ringan.
Kemudian, terdapat mad thobi’i. Alasannya ada wawu mati setelah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
Hukum tajwid pertama ghunnah, sebab ada Nun ditasydid. Huruf nun dibaca dengung.
Lalu, mad wajib muttashil karena ada mad thobi’i (Alif mati setelah fathah) bertemu hamzah dalam 1 kata. Dibaca panjang sampai 5 harakat (dua alif setengah).
Surat An-Nisa merupakan surat keempat dalam kitab suci Al-Qur’an. Terdiri atas 176 ayat, surat ini termasuk golongan surat Madaniyyah dan menjadi terpanjang kedua setelah Al-Baqarah.
Surat ini dinamakan An-Nisa karena di dalamnya banyak dibicarakan hal-hal seputar perempuan. Pada ulasan kali ini, akan dibahas hukum tajwid surat An-Nisa ayat 7.
Surat An-Nisa Ayat 7
لِلرِّجَالِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا تَرَكَ الۡوَالِدٰنِ وَالۡاَقۡرَبُوۡنَ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا تَرَكَ الۡوَالِدٰنِ وَالۡاَقۡرَبُوۡنَ مِمَّا قَلَّ مِنۡهُ اَوۡ كَثُرَ ؕ نَصِيۡبًا مَّفۡرُوۡضًا
Latin: Lirrijaali nasiibum mimmaa tarakal waalidaani wal aqrabuuna wa lin nisaaa'i nasiibum mimmaa tarakal waalidaani wal aqrabuuna mimmaa qalla minhu aw kasur; nasiibam mafruudaa
Arti: Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.
Hukum Tajwid Surat An-Nisa Ayat 7
لِلرِّجَا لِ
(Lirrijaali)Hukum tajwidnya adalah Mad thobi’i. Alasannya karena ada huruf alif mati setelah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
نَصِيْبٌ مِّمَّا
(nasiibum mimmaa)Pertama, ada mad thobi’i karena terdapat ya sukun setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.
Kemudian, idgham bighunnah. Sebab, ada tanwin dhommah bertemu huruf Mim. Bacaannya didengungkan.
Ada juga ghunnah karena terdapat huruf mim ditasydid. Huruf mim dibaca dengung dengan ditahan antara 2-3 harakat.
تَرَكَ الْوَا لِدٰنِ
(tarakal waalidaani)Hukum tajwidnya alif lam qomariyah, sebab ada alif lam menghadapi huruf Wawu. Alif lam dibaca jelas.
Lalu, ada mad thobi’i. Alasannya terdapat alif mati setelah fathah dan fathah berdiri di atas huruf Dal. Dibaca panjang 2 harakat
وَا لْاَ قْرَبُوْنَ ۖ
(wal aqrabuuna)Pertama, alif lam qomariyah karena ada alif lam bertemu huruf Hamzah. Alif lam dibaca jelas.
Lanjut, ada qolqolah sugra, sebab terdapat huruf qolqolah Qaf dengan sukun asli. Dibacanya memantul ringan.
Kemudian, terdapat mad thobi’i. Alasannya ada wawu mati setelah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
وَلِلنِّسَآءِ
(wa lin nisaaa'i) Hukum tajwid pertama ghunnah, sebab ada Nun ditasydid. Huruf nun dibaca dengung.
Lalu, mad wajib muttashil karena ada mad thobi’i (Alif mati setelah fathah) bertemu hamzah dalam 1 kata. Dibaca panjang sampai 5 harakat (dua alif setengah).