Bacaan Istighosah dan Tahlil Lengkap Arab, Latin dan Artinya
loading...

Bacaan istighosah dan tahlil umumnya dipanjatkan umat muslim di Indonesia dalam acara-acara tertentu. Istighosah tergolong ke dalam bentuk doa yang isinya kumpulan doa, zikir, dan selawat. Foto ilustrasi/ist
A
A
A
Bacaan istighosah dan tahlil umumnya dipanjatkan umat muslim di Indonesia dalam acara-acara tertentu. Istighosah tergolong ke dalam bentuk doa yang isinya kumpulan doa , zikir, dan selawat.
Secara bahasa, istighosah berasal dari kata al-ghouts yang artinya pertolongan. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari diyakini memiliki penjelasan terkait istighosah.
"Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar mencapai telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighosah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa, kemudian kepada Nabi Muhammad." (HR Bukhari)
Istighosah dalam buku Surat Yasin Tahlil dan Istighosah susunan K Zainuri S Ag dan Ustaz H Mochtar Hidayat S H, istighosah dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu istighosah yang diperintahkan, yang diperbolehkan dan yang dilarang. Istighosah yang diperintahkan ialah kepada Allah SWT, ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al An'am ayat 40-41.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Terangkanlah kepadaku (bahwa) jika siksaan Allah sampai kepadamu (di dunia) atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu (tetap) akan menyeru (Tuhan) selain Allah, jika kamu (merasa) orang yang benar?"
Tidak! Hanya kepada-Nya kamu menyeru. Maka, jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa (bahaya dan siksa) yang (karenanya) kamu memohon kepada-Nya, dan (karena dahsyatnya keadaan) kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan Allah),"
Untuk istighosah yang diperbolehkan adalah meminta bantuan kepada seseorang yang mempunyai sifat hayyun atau hidup, hadir atau ada di hadapan, serta qadir yang berarti mampu. Ini diterangkan dalam surat Al Qashash ayat 15,
Artinya: "Dia (Musa) masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah. Dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki yang sedang berkelahi, seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari golongan musuhnya (kaum Firʻaun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk (mengalahkan) orang yang dari golongan musuhnya. Musa lalu memukulnya dan (tanpa sengaja) membunuhnya. Dia berkata, "Ini termasuk perbuatan setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan,"
Kala itu, Bani Israil beristighosah kepada Nabi Musa untuk mengalahkan Fir'aun. Dengan demikian, beristighosah kepada orang yang telah wafat atau ghaib tidak diperbolehkan karena hukumnya syirik.
Sedangkan untuk, istighosah yang dilarang adalah meminta kepada selain Allah yang tidak mempunyai hayyun, hadir, dan qadir.
Arab latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Arab latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumiddin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi'alaihim waladhaalliin.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah. Dan hanya kepada Engkaulah pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, semoga engkau kabulkan permohonan kami,"
Secara bahasa, istighosah berasal dari kata al-ghouts yang artinya pertolongan. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari diyakini memiliki penjelasan terkait istighosah.
"Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar mencapai telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighosah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa, kemudian kepada Nabi Muhammad." (HR Bukhari)
Istighosah dalam buku Surat Yasin Tahlil dan Istighosah susunan K Zainuri S Ag dan Ustaz H Mochtar Hidayat S H, istighosah dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu istighosah yang diperintahkan, yang diperbolehkan dan yang dilarang. Istighosah yang diperintahkan ialah kepada Allah SWT, ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al An'am ayat 40-41.
قُلْ اَرَءَيْتَكُمْ اِنْ اَتٰىكُمْ عَذَابُ اللّٰهِ اَوْ اَتَتْكُمُ السَّاعَةُ اَغَيْرَ اللّٰهِ تَدْعُوْنَۚ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
بَلْ اِيَّاهُ تَدْعُوْنَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُوْنَ اِلَيْهِ اِنْ شَاۤءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُوْنَ ࣖ ٤١
بَلْ اِيَّاهُ تَدْعُوْنَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُوْنَ اِلَيْهِ اِنْ شَاۤءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُوْنَ ࣖ ٤١
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Terangkanlah kepadaku (bahwa) jika siksaan Allah sampai kepadamu (di dunia) atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu (tetap) akan menyeru (Tuhan) selain Allah, jika kamu (merasa) orang yang benar?"
Tidak! Hanya kepada-Nya kamu menyeru. Maka, jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa (bahaya dan siksa) yang (karenanya) kamu memohon kepada-Nya, dan (karena dahsyatnya keadaan) kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan Allah),"
Untuk istighosah yang diperbolehkan adalah meminta bantuan kepada seseorang yang mempunyai sifat hayyun atau hidup, hadir atau ada di hadapan, serta qadir yang berarti mampu. Ini diterangkan dalam surat Al Qashash ayat 15,
وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: "Dia (Musa) masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah. Dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki yang sedang berkelahi, seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari golongan musuhnya (kaum Firʻaun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk (mengalahkan) orang yang dari golongan musuhnya. Musa lalu memukulnya dan (tanpa sengaja) membunuhnya. Dia berkata, "Ini termasuk perbuatan setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan,"
Kala itu, Bani Israil beristighosah kepada Nabi Musa untuk mengalahkan Fir'aun. Dengan demikian, beristighosah kepada orang yang telah wafat atau ghaib tidak diperbolehkan karena hukumnya syirik.
Sedangkan untuk, istighosah yang dilarang adalah meminta kepada selain Allah yang tidak mempunyai hayyun, hadir, dan qadir.
Bacaan Istighosah dan Tahlil
Bacaan istighosah dan tahlil ini sesuai dengan buku Surah Yasin Tajwid Warna & Tahlil Plus dan Ayat-Ayat Rezeki terbitan Shahih.بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ
Arab latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
الفَاتِحَة
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَٰلَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مَٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَٰطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَٰطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ ﴿٧
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَٰلَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مَٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَٰطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَٰطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ ﴿٧
Arab latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumiddin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi'alaihim waladhaalliin.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah. Dan hanya kepada Engkaulah pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, semoga engkau kabulkan permohonan kami,"