Kapan Isra Mikraj? Ini Penjelasan Lengkap dari Ustaz Adi Hidayat
loading...
A
A
A
Kapan Isra Mikraj ? Peristiwa Isra Mikraj pada dasarnya dikenal oleh setiap muslim dilakukan pada tanggal 27 Rajab. Namun apakah tanggal 27 Rajab itu memang dijelaskan dalam Al Qur'an dan hadits? Ustaz Adi Hidayat dalam kanal Youtube pribadinya Adi Hidayat Official menjelaskan perbedaan pendapat para ulama terkait kapan waktu terjadinya Isra Mikraj tersebut.
Dalam sebuah ceramah ada jemaah yang menanyakan tentang waktu Isra Mikraj yang jatuh pada 27 Rajab. Menurut Ustaz Adi Hidayat , "Isra dan Mikraj itu peristiwanya nyata, ditetapkan dalam Al Quran dirinci dalam hadits."
"Saking pentingnya peristiwa ini, bahkan surahnya dinamai dengan nama Al Isra, surat ke-17. Lalu perjalanan singkatnya dijelaskan dalam Al Quran surat 53, An-Najm," lanjut Ustaz Adi Hidayat.
"Hadits tentang Isra Mi'raj disebutkan dalam Imam Muslim dalam Kitabul Iman, subtopik nomor 74 di halaman 76, hadits nomor 162-168," ungkap Ustaz 40 tahun tersebut.
Ustaz Adi Hidayat juga menyebutkan jika setelah diriset, peristiwa Isra Mikraj itu diriwayatkan lebih dari 16 sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Terkait dengan waktunya, terdapat perbedaan pendapat antar ulama yang kemudian terbagi menjadi lima pendapat. Ada yang mengatakan di awal masa kenabian, ada yang mengatakan di Bulan Rabiulawal, ada yang mengatakan setahun dua bulan sebelum peristiwa hijrah, adapun yang mengatakan setelah Khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia." Ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat melanjutkan jika, "Ada pendapat jika Isra Mikraj 27 Rajab disampaikan oleh Syekh Manshur Furi, nah ini dianggap sebagai pendapat yang terkuat rinci dengan bulan dan tanggalnya."
Lantas mengapa terjadi perbedaan pendapat seperti ini? "Biasanya dalam fiqih, kalau terjadi perbedaan pendapat dalam waktunya, memang yang bukan esensial di waktunya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Karena inti Isra Mikraj itu bukan untuk mencari waktu, tapi untuk mengambil hikmahnya, pelajarannya bukan di waktu. Biasanya kalau pelajaran bukan melalui waktu tidak akan dirinci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW," tutur Ustaz Adi.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan jika inti dari Isra Mikraj bukanlah waktu pelaksanaannya, namun dari pelajaran dan hikmah yang bisa didapat dan dipelajari oleh setiap muslim.
Sehingga setiap umat Islam tidak perlu berpatok pada waktu sehingga dapat dirayakan, melainkan harus mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dilakukan sekali setiap tahun.
Lihat Juga: Kisah Isra Mikraj, Rasulullah SAW Dikejar Jin Ifrit dan Melihat Kaum Menyiksa Dirinya Sendiri
Dalam sebuah ceramah ada jemaah yang menanyakan tentang waktu Isra Mikraj yang jatuh pada 27 Rajab. Menurut Ustaz Adi Hidayat , "Isra dan Mikraj itu peristiwanya nyata, ditetapkan dalam Al Quran dirinci dalam hadits."
"Saking pentingnya peristiwa ini, bahkan surahnya dinamai dengan nama Al Isra, surat ke-17. Lalu perjalanan singkatnya dijelaskan dalam Al Quran surat 53, An-Najm," lanjut Ustaz Adi Hidayat.
"Hadits tentang Isra Mi'raj disebutkan dalam Imam Muslim dalam Kitabul Iman, subtopik nomor 74 di halaman 76, hadits nomor 162-168," ungkap Ustaz 40 tahun tersebut.
Ustaz Adi Hidayat juga menyebutkan jika setelah diriset, peristiwa Isra Mikraj itu diriwayatkan lebih dari 16 sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Terkait dengan waktunya, terdapat perbedaan pendapat antar ulama yang kemudian terbagi menjadi lima pendapat. Ada yang mengatakan di awal masa kenabian, ada yang mengatakan di Bulan Rabiulawal, ada yang mengatakan setahun dua bulan sebelum peristiwa hijrah, adapun yang mengatakan setelah Khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia." Ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat melanjutkan jika, "Ada pendapat jika Isra Mikraj 27 Rajab disampaikan oleh Syekh Manshur Furi, nah ini dianggap sebagai pendapat yang terkuat rinci dengan bulan dan tanggalnya."
Lantas mengapa terjadi perbedaan pendapat seperti ini? "Biasanya dalam fiqih, kalau terjadi perbedaan pendapat dalam waktunya, memang yang bukan esensial di waktunya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Karena inti Isra Mikraj itu bukan untuk mencari waktu, tapi untuk mengambil hikmahnya, pelajarannya bukan di waktu. Biasanya kalau pelajaran bukan melalui waktu tidak akan dirinci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW," tutur Ustaz Adi.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan jika inti dari Isra Mikraj bukanlah waktu pelaksanaannya, namun dari pelajaran dan hikmah yang bisa didapat dan dipelajari oleh setiap muslim.
Sehingga setiap umat Islam tidak perlu berpatok pada waktu sehingga dapat dirayakan, melainkan harus mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dilakukan sekali setiap tahun.
Lihat Juga: Kisah Isra Mikraj, Rasulullah SAW Dikejar Jin Ifrit dan Melihat Kaum Menyiksa Dirinya Sendiri
(wid)