Sejarah Nuzulul Qur'an dan Turunnya ke Langit Dunia
loading...
A
A
A
Al-Qur'an adalah kalamullah (perkataan Allah 'Azza wa Jalla) yang hanya diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Kitab suci ini merupakan penyempurna ajaran kitab-kitab sebelumnya.
Kandungan Al-Qur'an secara garis besar meliputi akidah, ilmu tauhid, syariat, ibadah, muamalah, akhlak, hukum, kisah para nabi, kisah umat terdahulu, nasihat dan isyarat pengetahuan dan teknologi. Bagaimana proses turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia?
Berikut ulasan singkat Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA , Dai yang juga pengasuh Rumah Fiqih Indonesia yang disiarkannya melalui web rumah fiqih. Kata beliau, turunnya Al-Qur'an ada ada dua macam. Pertama, turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfuzh ke langit dunia. Kedua, turunnya Al-Qur'an dari langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW .
Periode pertama dari turunnya Al-Qur'an, bisa kita tetapkan beberapa point penting, yaitu :
1. Waktu
Turunnya Al-Qur'an periode pertama memang benar terjadinya di bulan Ramadhan, namun tanpa data kapan tanggal dan tahunnya. Hanya Allah SWT saja yang tahu tanggal dan tahunnya. Yang jelas terjadinya bukan di masa Rasulullah SAW, tetapi jauh sebelum itu. Malam inilah yang selama ini kita maksud dengan Lailatul-Qadar, dimana tanggalnya tidak pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW secara pasti.
Setidaknya kita menemukan ada begitu banyak sumber yang berbeda-beda ketika menetapkan tanggalnya. Ada yang bilang turun pada 10 malam terakhir Ramadhan, yang lain bilang hanya malam-malam ganjil, bahkan ada yang bilang malam pertama Ramadhan, malam 17, malam 19 dan juga 10 malam pertengahan Ramadhan.
Para ulama ketika berbicara tentang kapan tepatnya jatuh malam Qadar itu, telah berbeda pendapat sepanjang zaman. Hal itu bukan karena para ulama tidak mampu mendapatkan dalil, tetapi justru karena dalilnya tidak ada yang secara tegas menyebutkan kapan waktunya.
Malam Ganjil di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Pendapat pertama mengatakan bahwa malam Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur. Bahkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadhan.
Tiga Puluh Malam Ramadhan
Pendapat kedua ini mengatakan bahwa malam Qadar itu beredar sepanjang Ramadhan, sejak malam pertama hingga malam terakhir. Maksudnya bisa saja ada di malam-malam yang berbeda.
Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Pendapat ketiga mengatakan bahwa malam Qadar itu adanya di malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, tetapi tidak bisa dipastikan pada tanggal berapa. Namun meski tidak diketahui, tanggalnya tidak berpindah-pindah, setiap tahun selalu jatuh pada tanggal yang sama.
Hanya saja Allah Ta'ala merahasiakan malam itu kepada kita. Sehingga tetap dipersilahkan untuk mencarinya di semua malam sepuluh terakhir. Pendapat ini merupakan pendapat resmi Madzhab Asy-Syafi’iyah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullah.
Malam Pertama Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam awal dari bulan Ramadhan. Pendapat ini dikemukakan oleh Abi Razin Al-Uqaili Ash-Shahabi, yang meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ أَوَّل لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ
"Malam Qadar itu jatuhnya pada malam pertama bulan Ramadhan."
Malam 17 Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam 17 Ramadhan. Pendapat ini didasarkan pada hadits berikut :
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah SWT :
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
Kandungan Al-Qur'an secara garis besar meliputi akidah, ilmu tauhid, syariat, ibadah, muamalah, akhlak, hukum, kisah para nabi, kisah umat terdahulu, nasihat dan isyarat pengetahuan dan teknologi. Bagaimana proses turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia?
Berikut ulasan singkat Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA , Dai yang juga pengasuh Rumah Fiqih Indonesia yang disiarkannya melalui web rumah fiqih. Kata beliau, turunnya Al-Qur'an ada ada dua macam. Pertama, turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfuzh ke langit dunia. Kedua, turunnya Al-Qur'an dari langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW .
Periode pertama dari turunnya Al-Qur'an, bisa kita tetapkan beberapa point penting, yaitu :
1. Waktu
Turunnya Al-Qur'an periode pertama memang benar terjadinya di bulan Ramadhan, namun tanpa data kapan tanggal dan tahunnya. Hanya Allah SWT saja yang tahu tanggal dan tahunnya. Yang jelas terjadinya bukan di masa Rasulullah SAW, tetapi jauh sebelum itu. Malam inilah yang selama ini kita maksud dengan Lailatul-Qadar, dimana tanggalnya tidak pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW secara pasti.
Setidaknya kita menemukan ada begitu banyak sumber yang berbeda-beda ketika menetapkan tanggalnya. Ada yang bilang turun pada 10 malam terakhir Ramadhan, yang lain bilang hanya malam-malam ganjil, bahkan ada yang bilang malam pertama Ramadhan, malam 17, malam 19 dan juga 10 malam pertengahan Ramadhan.
Para ulama ketika berbicara tentang kapan tepatnya jatuh malam Qadar itu, telah berbeda pendapat sepanjang zaman. Hal itu bukan karena para ulama tidak mampu mendapatkan dalil, tetapi justru karena dalilnya tidak ada yang secara tegas menyebutkan kapan waktunya.
Malam Ganjil di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Pendapat pertama mengatakan bahwa malam Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur. Bahkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadhan.
Tiga Puluh Malam Ramadhan
Pendapat kedua ini mengatakan bahwa malam Qadar itu beredar sepanjang Ramadhan, sejak malam pertama hingga malam terakhir. Maksudnya bisa saja ada di malam-malam yang berbeda.
Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Pendapat ketiga mengatakan bahwa malam Qadar itu adanya di malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, tetapi tidak bisa dipastikan pada tanggal berapa. Namun meski tidak diketahui, tanggalnya tidak berpindah-pindah, setiap tahun selalu jatuh pada tanggal yang sama.
Hanya saja Allah Ta'ala merahasiakan malam itu kepada kita. Sehingga tetap dipersilahkan untuk mencarinya di semua malam sepuluh terakhir. Pendapat ini merupakan pendapat resmi Madzhab Asy-Syafi’iyah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullah.
Malam Pertama Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam awal dari bulan Ramadhan. Pendapat ini dikemukakan oleh Abi Razin Al-Uqaili Ash-Shahabi, yang meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ أَوَّل لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ
"Malam Qadar itu jatuhnya pada malam pertama bulan Ramadhan."
Malam 17 Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam 17 Ramadhan. Pendapat ini didasarkan pada hadits berikut :
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah SWT :
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ