Biografi dr Zakir Naik, Sang Pendakwah Ilmu Tauhid

Selasa, 10 Agustus 2021 - 13:22 WIB
loading...
Biografi dr Zakir Naik, Sang Pendakwah Ilmu Tauhid
foto theaseanpost
A A A
Biografi dr. Zakir Naik pendakwah dari India ini sangat patut diketahui umat muslim. Kepiawaiannya dalam berdebat sangat mengagumkan, terutama ilmu tentang tauhid (ke-Esa an Allah, Allah itu satu dan tidak ada tuhan selain Allah).

Sudah ratusan dialog ilmiah tentang tauhid yang dihadiri Zakir Naik, pria kelahiran Mumbai, India, 18 Oktober 1965 silam. Nama lahirnya adalah Zakir Abdul Karim Naik. Tak sedikit, Zakir Naik telah mengislamkan para peserta dialog usai diskusi. Sudah ratusan orang dari seluruh dunia menjadi mualaf berkat dakwah Zakir Naik. Tidak hanya di India, Zakir Naik kerap berdakwah dan berdialog di beberapa negara, bahkan di Amerika dan Eropa. Dakwahnya menembus hampir ke seluruh benua.



Dakwah Zakir Naik terinspirasi oleh Ahmed Deedat, seorang pakar agama Islam yang telah aktif di bagian dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Zakir Naik, tujuannya berdakwah adalah berkonsentrasi pada remaja muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri.

Para pemuda muslim berpendidikan, menurut Zakir Naik, banyak merasa agamanya telah kuno. Dan adalah tugas setiap setiap muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam. Intinya, Zakir Naik melawan apa yang beliau anggap sebagai bias anti Islam, terutama oleh media Barat.



Dalam berdebat dan berdiskusi, Zakir Naik kerap menggunakan pendekatan sainstifik dan otentifikasi ayat-ayat Al-Qur'an. Ilmu pengetahuan menjadi basis Zakir Naik dalam menjelaskan Al-Qur'an.

Hal itu dilatarbelakangi oleh sosok Zakir Naik yang merupakan seorang dokter atau ahli medis. Beliau bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai.

Zakir Naik kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 beliau beristirahat memainkan pekerjaan sebagai dokter medis dan berfokus dalam dunia dakwah.



Tiap kali memberikan materi dakwahnya, gedung atau convention hall yang dihadarinya hampir dipenuhi oleh audiens, baik yang muslim maupun non muslim. Zakir Naik telah berceramah dan menulis banyak buku tentang Islam dan perbandingan agama juga hal-hal yang ditujukan sebagai menghapus keraguan tentang Islam.

Gaya retorika Zakir Naik sangat tertata dan jelas serta mengagumkan. Zakir Naik menjelaskan Al-Qur'an dan hadis dalam berbagai bahasa, dan pergi ke berbagai negara, untuk membicarakan Islam bersama para teolog.

Pada 2004, misalnya, Zakir Naik mengunjungi Selandia Baru dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia. Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis di sana, Zakir Naik menjelaskan secara tegas tentang superioritas moral dan spiritual Islam.



Kepiawaian Zakir Naik itu telah menjadikannya sangat terkenal di sekeliling yang terkait Muslim dan non-Muslim. Meskipun beliau biasa berucap kepada ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin. DVDnya juga telah diedarkan ke berbagaii negara dan diterjemahkan dalam bahasa setempat atau bahasa Inggris

Suatu ketika, ada seseorang yang menganggap Al-Qur'an ada kekeliruan. Orang tersebut membaca referensi dari sebuah buku. Hal ini langsung dibantah Zakir Naik karena beliau sudah membaca buku yang dibaca orang itu.



Zakir Naik mengatakan, Al-Qur'an adalah kitab berbahasa Arab paling tinggi. Kitab dengan level literatur tertinggi. Semua tata bahasa Arab diambil dari Qur'an. Qur'an adalah textbook tata bahasanya. Karena tata bahasanya diambil dari Quran, maka Quran tidak akan pernah salah.

Selain aktif sebagai pendakwah, penulis, seminaris atau pembicara, Zakir Naik adalah President of Islamic Research Foundation dan pendiri Peace TV, Peace TV Bangla dan Peace TV Urdu.

Ayah dari Fariq Zakir Naik dan Rushda Naik serta istri dari Farhat Naik ini sedang menghadapi fitnah-fitnah dari kelompok yang tidak suka pada dakwahnya.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2331 seconds (0.1#10.140)