Jarang Dikaji! Inilah Tafsir Basmalah dalam Surat Al-Fatihah

Minggu, 24 Oktober 2021 - 22:35 WIB
loading...
Jarang Dikaji! Inilah...
Setiap pekerjaan yang diawali dengan menyebut nama Allah (Basmalah) maka akan mendatangkan keberkahan dan menjauhkan seseorang dari keburukan. Foto/Ist
A A A
Basmalah (بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) adalah kalimat agung yang menjadi pembuka Al-Qur'an. Allah memulai kalam-Nya dengan menyebut kalimat ini. Apa sebenarnya makna "Basmalah"?

Mari kita simak tafsir Basmalah yang sering kita baca di kehidupan sehari-hari. Untuk diketahui, kalimat Basmalah merupakan bagian dari Surat Al-Fatihah. Demikian menurut Imam Syafi'i.

Baca Juga: 10 Pelajaran Berharga dari Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang" (QS Al-Fatihah Ayat 1)

Allah, satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Allah menyebut sifat-Nya sebagai Ar-Rahmaan (الرَّحْمٰنِ) yaitu Maha Pengasih, pemilik dan sumber sifat kasih yang menganugerahkan segala karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk.

Sedangkan Ar-Rahiim (الرَّحِيْمِ) artinya Maha Penyayang, yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman. Karena itu, kita diperintahkan memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (Basmalah). Kalimat Basmalah akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah seseorang akan terhindar dari keburukan.

Tafsir Basmalah
Dalam Tafsir Kemenag (Kementerian Agama RI) dijelaskan, ada beberapa pendapat ulama berkenaan dengan Basmalah yang terdapat pada permulaan Surat Al-Fatihah. Di antara pendapat-pendapat itu, yang termasyhur ialah:

1. Basmalah Adalah Ayat Tersendiri
Basmalah diturunkan Allah sebagai kepala masing-masing surah, dan pembatas antara satu surah dengan surah yang lain. Jadi dia bukanlah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari surah yang lain, yang dimulai dengan Basmalah itu. Ini pendapat Imam Malik beserta ahli qiraah dan fuqaha (ahli fikih) Medinah, Basrah dan Syam, dan juga pendapat Imam Abu Hanifah dan pengikut-pengikutnya.

Karena itu, menurut Imam Abu Hanifah, Basmalah tidak dikeraskan membacanya dalam sholat. Bahkan Imam Malik tidak membaca Basmalah sama sekali.

Hadis Nabi:
Dari Anas bin Malik, dia berkata, "Saya sholat di belakang Nabi, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka memulai dengan Al-hamdulillahi Rabbil 'Alamin, tidak menyebut Bismillahirrahmanirrahim di awal bacaan, dan tidak pula di akhirnya." (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

2. Basmalah Adalah Salah Satu Ayat dari Al-Fatihah
Basmalah merupakan bagian dari Surat Al-Fatihah dan pada Surat An-Naml/27: Ayat 30) yang dimulai dengan Basmalah. Ini adalah pendapat Imam Syafi'i beserta ahli qiraah Mekah dan Kufah. Karena itu menurut mereka Basmalah dibaca dengan suara keras dalam sholat (jahar). Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu antara lain Hadis Nabi:

Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, Rasulullah mengeraskan bacaan Bismillahirrahmanirrahim. (Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak dan menurutnya, Hadis ini Sahih)

Dari Ummu Salamah, katanya Rasulullah berhenti berkali-kali dalam bacaanya Bismillahirrahmanirrahim, Al-hamdulillahi Rabbil- 'alamin, ar-Rahmanir-rahim, Maliki Yaumid-din. (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim. Menurut ad-Daruqutni, sanad Hadis ini sahih)

Abu Hurairah juga sholat dan mengeraskan bacaan Basmalah. Setelah selesai sholat, dia berkata: "Saya ini adalah orang yang sholatnya paling mirip dengan Rasulullah. " Muawiyah juga pernah sholat di Madinah tanpa mengeraskan suara Basmalah. Beliau diprotes oleh para sahabat lain yang hadir di situ. Akhirnya pada sholat berikutnya Muawiyah mengeraskan Basmalah.

Kalau kita perhatikan bahwa sahabat-sahabat Rasulullah telah sependapat menuliskan Basmalah pada permulaan surah dari surah Al-Qur'an, kecuali Surah at-Taubah (karena memang dari semula turunnya tidak dimulai dengan Basmalah).

Rasulullah melarang menuliskan sesuatu yang bukan Al-Qur'an agar tidak bercampur aduk dengan Al-Qur'an, sehingga mereka tidak menuliskan 'Aamin" pada akhir Surat Al-Fatihah, maka Basmalah itu adalah salah satu ayat dari Al-Qur'an.

Dengan kata lain, bahwa "basmalah-basmalah" yang terdapat di dalam Al-Qur'an adalah ayat-ayat Al-Qur'an, lepas dari pendapat apakah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari surah lain, yang dimulai dengan Basmalah atau tidak.

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Surat Al-Fatihah itu terdiri dari tujuh ayat. Mereka yang berpendapat bahwa Basmalah itu tidak termasuk satu ayat dari Al-Fatihah, memandang:

Adalah salah satu ayat, dengan demikian ayat-ayat Al-Fatihah itu tetap tujuh.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3521 seconds (0.1#10.140)