Surat Yusuf Ayat 21-22: Yusuf Kecil Dibeli Oleh Pejabat Tinggi Mesir

Selasa, 23 November 2021 - 21:23 WIB
loading...
Surat Yusuf Ayat 21-22: Yusuf Kecil Dibeli Oleh Pejabat Tinggi Mesir
Pejabat tinggi Mesir membawa Yusuf kecil ke Istana setelah dibeli dari pasar budak. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir

Surat Yusuf ayat 21-22 menceritakan kisah Nabi Yusuf masih kecil dibeli oleh pejabat tinggi Mesir. Allah membuat skenario yang indah, di mana penderitaan Yusuf di dalam sumur berganti dengan kehidupan di istana.

Berikut firman-Nya:

Ayat 21:

وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ


"Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takbir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (QS Yusuf Ayat 21)

Pesan dan Hikmah
1. Allah Maha Tahu dengan apa yang dilakukan oleh kelompok musafir itu, yaitu menjual Yusuf kecil. Maka Allah pun telah mengatur dan mempersiapkan orang yang akan membeli Yusuf, yang ternyata seorang pejabat Mesir atau sekelas perdana menteri atau bendaharawan negeri Mesir.

2. Saat Yusuf kecil dibawa ke rumah pembelinya, dia pun berpesan kepada istrinya, 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Sebuah pesan yang menaruh harapan atas kebijakan atau keputusan yang diambil sang penguasa atau pejabat.

Pejabat Mesir ini bukan orang sembarangan dalam memilih orang yang akan masuk ke rumahnya apalagi menjadi keluarganya. Hal itu karena wajah bersih Yusuf kecil, juga kesantunan dan kelembutan akhlaknya yang membuat si pejabat Mesir menaruh harapan baik pada Yusuf kecil.

3. "Atau kita pungut dia sebagai anak." Kalimat ini mengisyaratkan bahwa sang pejabat Mesir itu boleh jadi tidak mempunyai anak keturunan atau belum memilikinya. Agaknya wajar saat melihat Yusuf kecil yang diperjualbelikan itu langsung membelinya untuk tujuan adopsi.

4. "Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir)." Penderitaan dalam sumur yang nampaknya keburukan berganti dengan tinggal di istana, yang nampaknya kebaikan. Namun siapa sangka di balik kemegahan istana justru membuat Yusuf akhirnya terfitnah wanita sampai masuk penjara. Lalu di balik penderitaan penjara justru mengantarkan Yusuf menjadi penguasa Mesir. Begitulah dualisme kehidupan ini silih berganti menyalami kehidupan kita. Terkadang sedih dan bahagia, terkadang sakit dan sehat, begitu seterusnya.

5. Hukum adopsi anak adalah halal atau mubah dengan syarat dan ketentuan berlaku. Anak yang diadopsi tidak boleh diakui sebagai anak kandung. Sehingga berlaku segala hukumnya seperti orang lain, seperti hukum waris, wali pernikahan, non mahram dan masalah-masalah lainnya. Sebaiknya adopsi dari anak yang masih karib kerabat dan jelas asal-usulnya agar jelas pula mahram dan non mahramnya.

6. Dalam Surat Yusuf ini Allah lebih banyak menceritakan sisi kemanusiaan Yusuf ketimbang mukjizat kenabiannya. Artinya, suka duka dan suka citanya Yusuf sebagai seorang manusia bukan seorang Nabi. Baru kemudian disebutkan mukjizat Yusuf adalah berupa keakuratan tabir mimpinya. Itupun diberikannya setelah mengalami pahit manis kehidupan. Dengan kata lain untuk bisa menjadi hebat perlu kesabaran dalam menghadapi ragam tempaan hidup.

7. "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya." Artinya, jangan melihat suatu dari lahirnya saja, terkadang yang kita pandang baik justru malah buruk, begitupun sebaliknya yang kita pandang buruk terkadang justru menjadi baik. Allah yang memegang segala rahasia sesuatu karenanya jangan pernah pustus asa dan patah semangat. Teruslah gapai cita-cita dan bersabarlah. Jika Allah menghendaki sesuatu maka tidak akan ada yang bisa mecegahnya. Begitupun jika Allah telah menahan sesuatu maka tidak akan ada yang bisa melepasnya, maka berbaik sangkalah kepada Allah.

8. Firman Allah: "Tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." Adalah ungkapan penyadaran akan sedikitnya ilmu manusia dibanding ilmu Allah. Apa yang kita ketahui merupakan karunia dari Allah, maka bersyukurlah jika kita dikarunia ilmu yang membuat kita mengenal Allah. Karena orang yang semacam ini sedikit. Justru kebanyakannya tidak mengetahui. Bisa juga berarti Allah yang Maha Mengetahui mana yang baik dan buruk untuk kita karenanya pujilah Allah dalam setiap keadaan kita.

Ayat 22:

وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا ۗوَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Yusuf Ayat 22)

Pesan dan Hikmah
1. Ayat ini menunjukkan nikmat Allah lainnya yang diberikan kepada Yusuf. Asyudahu adalah puncak kekuatan fisik dan kematangan berpikir, yaitu usia antar 30 sampai 40 tahun. Di usia ini Yusuf dikaruniai hikmah dan ilmu.

2. Hikmah di sini adalah ketepatan dan kebenaran dalam ucapan dan perbuatan. Bisa juga berarti kenabian. Adapun ilmu di sini adalah pemahaman agama yang lurus, penafsiran mimpi yang tepat, serta pengetahuan yang luas mencakup urusan agama dan dunia. Dua nikmat ini sebagai modal yang kelak menyelamatkan Yusuf menjalani aneka ujian hidup berikutnya.

3. Karunia terbesar dan penuh kebaikan adalah hikmah dan ilmu. Firman Allah: "Allah menganugeraahkan al hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah maka ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang -orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." (QS Al Baqarah [2]: 269)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2140 seconds (0.1#10.140)