Surat Yasin ayat 63-65: Ketika Seluruh Tubuh Bersaksi di Hadapan Allah Taala

Kamis, 27 Januari 2022 - 12:21 WIB
loading...
A A A
Karena itu, ayat ke 65 menjadi penegasan kepada mereka orang Kafir dan Munafik, sekaligus wanti-wanti kepada orang yang beriman. Bahwa segala perlakuan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah, ialah Hakim yang maha Adil dan Bijaksana. Tak ada satupun yang luput dari pantauan Allah SWT.

Mulut Dikunci
Pada ayat 65 Allah berfirman: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Al-Biqa’i berpendapat bahwa alasan Allah menutup mulut mereka karena ada indikasi kalau mereka akan berbohong dan berdusta kembali. Oleh karena itu yang akan bersaksi adalah tangan dan kaki mereka. Pendapat ini senada dengan pendapat Ibnu ‘Asyur dan Thaba’thba’i, karena menyangkut kebiasaan manusia yang terbawa ke akhirat kelak.

Kesaksian yang dilakukan oleh tangan dan kaki pun akan berbeda. Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwa tangan bersaksi khusus atas perbuatan, sedangkan kaki bersaksi atas kehadiran. Sehingga keduanya tidak mungkin memberikan kesaksian yang sama kelak di hadapan Allah.

Menurut ar-Razi, terkait kata nakhtimu ‘ala afwahihim (نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ) bukan berarti mulut mereka tidak memberikan kesaksian, akan tetapi Allah hanya mendiamkan lisan mereka (يَسْكُتُ ألْسَنَتهم). Karena seluruh anggota tubuh akan bersaksi tanpa terkecuali, termasuk lisan.



Pada kondisi itu, lisan bergerak secara khusus untuk bersaski kepada Allah, dimana orang Kafir/Munafik tidak bisa mengendalikan gerakan lisan tersebut, hal yang mungkin bisa saja terjadi, karena mudah bagi Allah untuk melakukannya.

Ayat yang menjelaskan kesaksian anggota tubuh selain tangan dan kaki adalah QS Fushshilat : 20, di mana alat pendengaran, penglihatan dan kulit juga ikut bersaksi. Allah Taala berfirman:

حَتّٰىٓ اِذَا مَا جَاۤءُوْهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَاَبْصَارُهُمْ وَجُلُوْدُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ


Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan.

Berkaitan dengan hal ini, al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip hadis dalam Shohih al-Muslim yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, ia berkata:

كُنَّا عِنْدَ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ فَضَحِكَ، فَقالَ: هلْ تَدْرُونَ مِمَّ أَضْحَكُ؟ قالَ قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسولُهُ أَعْلَمُ، قالَ: مِن مُخَاطَبَةِ العَبْدِ رَبَّهُ يقولُ: يا رَبِّ أَلَمْ تُجِرْنِي مِنَ الظُّلْمِ؟ قالَ: يقولُ: بَلَى، قالَ: فيَقولُ: فإنِّي لا أُجِيزُ علَى نَفْسِي إلَّا شَاهِدًا مِنِّي، قالَ: فيَقولُ: كَفَى بنَفْسِكَ اليومَ عَلَيْكَ شَهِيدًا، وَبِالْكِرَامِ الكَاتِبِينَ شُهُودًا، قالَ: فيُخْتَمُ علَى فِيهِ، فيُقَالُ لأَرْكَانِهِ: انْطِقِي، قالَ: فَتَنْطِقُ بأَعْمَالِهِ، قالَ: ثُمَّ يُخَلَّى بيْنَهُ وبيْنَ الكَلَامِ، قالَ فيَقولُ: بُعْدًا لَكُنَّ وَسُحْقًا، فَعَنْكُنَّ كُنْتُ أُنَاضِلُ

Ketika itu kami sedang bersama Rasulullah SAW dan tiba-tiba beliau tertawa, lalu bertanya kepada kami, “Apakah kalian tau sebab aku tertawa?"

Kami menjawab, “Tidak, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”.

Kemudian Nabi menceritakanan bahwa di hari kemudian ada seorang hamba yang berkata kepada Allah: ‘Tuhan, bukankah Engkau telah melindungiku dari penganiayaan?”

Allah menjawab, “Benar.”

Hamba itu melanjutkan: “Jika demikian, aku tidak merasa puas kecuali bila ada saksi dari diriku.”

Kemudian, Allah berfirman: “Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini menjadi saksi, serta para Malaikat mulia yang menulis (amalmu) pun turut bersaksi”

Seketika mulutnya dikunci dan diperintahkan kepada anggota tubuhnya: “Berucaplah!” Maka masing-masing (anggota tubuh) mengucapkan amal-amalnya. Lalu, giliran hamba tersebut untuk berbicara, ia berkata: “Bedebah kamu wahai anggota badanku, engkau tadinya yang kuharapkan membelaku” (HR Muslim, No. 2969)

Hamka memahami ayat ini sebagai sandaran bahwa kebiasaan seseorang ketika di dunia, baik dari perangai, gestur tubuh, cara berpakaian, cara melirik, berjalan, dan sebagainya merupakan manifestasi dari polah orang itu yang bisa menjadi “saksi” penilaian terhadapnya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)