3 Profesi Pekerjaan Terbaik Menurut Rasulullah SAW

Kamis, 31 Maret 2022 - 16:40 WIB
loading...
3 Profesi Pekerjaan Terbaik Menurut Rasulullah SAW
Bertani atau berkebun merupakan salah satu profesi pekerjaan terbaik menurut Rasulullah SAW. Foto/Ist
A A A
Bekerja mencari nafkah adalah sunnatullah dan para Nabi juga melakukan hal serupa. Dalam satu Hadis diriwayatkan Imam Ahmad, siapa yang bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.

Pertanyaannya, profesi apakah yang terbaik menurut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Jawabannya ada tiga yaitu: (1) Ziroo'ah (2) Shinaa'ah dan (3) Tijaaroh. Ketiga profesi ini dinukil dari Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi 'alaa Al-Khatib berikut:

وَاعْلَمْ أَنَّ أَفْضَلَ الْمَكَاسِبِ الزِّرَاعَةُ ثُمَّ الصِّنَاعَةُ ثُمَّ التِّجَارَةُ حَيْثُ خَلَتْ مِنْ الْغِشِّ وَالْخِيَانَةِ وَالْأَيْمَانِ الْفَاجِرَةِ، قَالَ فِي الْإِحْيَاءِ: يَنْبَغِي لِلصَّانِعِ وَالتَّاجِرِ أَنْ يَقْصِدَ بِصَنْعَتِهِ أَوْ تِجَارَتَهُ الْقِيَامَ بِفَرْضٍ مِنْ فُرُوضِ الْكِفَايَةِ فَإِنَّ الصِّنَاعَاتِ لَوْ تُرِكَتْ لَبَطَلَتْ الْمَعَايِشُ وَهَلَكَتْ الْخَلْقُ، وَلَوْ أَقْبَلَ كُلُّهُمْ عَلَى صَنْعَةٍ وَاحِدَةٍ تَعَطَّلَتْ الْبَوَاقِي وَهَلَكُوا؛ وَعَلَى هَذَا حُمِلَ قَوْلُهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «اخْتِلَافُ أُمَّتِي رَحْمَةٌ» أَيْ اخْتِلَافُ هِمَمِهِمْ فِي الصِّنَاعَاتِ وَالْحِرَفِ
(حاشية البجيرمي على الخطيب)

‏Ketahuilah, sebaik-baik pekerjaan adalah:

1. Ziroo'ah (الزِّرَاعَةُ)
Yaitu pekerjaan bertani, berkebun, dan semacamnya.

2. Shinaa'ah (الصِّنَاعَةُ)
Yaitu pertukangan, keterampilan tangan dan semacamnya. Contoh lain pekerjaan dengan tangan sendiri yaitu bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi, menulis, menjahit, termasuk tukang sol sepatu dan lainnya.

3. Tijaaroh (التِّجَارَةُ)
Yaitu berdagang atau berniaga.

Ketiga pekerjaan ini sangat utama sekiranya tidak terdapat kecurangan, penipuan, dan sumpah dusta.

Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Al-Ghazali rahimahullah dalam Ihya' 'Ulumiddin berkata: "Hendaknya bagi seseorang yang berprofesi sebagai tukang dan pedagang, dengan pekerjaannya ia niatkan untuk melaksanakan fardlu kifayah. Karena jika macam-macam pekerjaan itu ditinggalkan, hilanglah penghidupan di muka bumi dan musnahlah semua makhluk.

Dan jika semua orang bekerja dalam satu bidang pekerjaan saja, maka pekerjaan yang lain akan terbengkalai, dan rusaklah kehidupan di muka bumi.

Karena alasan inilah, Rasululllah bersabda: "Perbedaan di kalangan umatku merupakan rahmat", bisa diarahkan maknanya menjadi: "Perbedaan di kalangan umatku dalam semangat mereka terhadap berbagai macam pekerjaan, merupakan rahmat".

Dalam satu Hadis disebutkan: "Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang yang berjuang di jalan Allah." (HR Ahmad)

Dalam riwayat lain: "Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak." (Mutafaq 'Alaih)

Dalam hadis lain ditegaskan: "Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil keterampilan tangannya sendiri. "(HR Al-Bukhari)

‏‏‎Tangan Sahabat Ini Dicium Rasulullah
Dikisahkan, suatu ketika Rasulullah SAW bertemu dengan Sa'ad Bin Mu'adz Al-Anshary dan bersalaman, Beliau merasakan telapak tangan Sa'ad yang kasar dan kering. Sa'ad Bin Mu'adz Al-Anshari memang tidak begitu dikenal. Namanya tidak sepopuler Abdurrahman bin 'Auf, saudagar kaya yang dermawan.

Rasulullah bertanya apa sebabnya. Sa'ad menjawab: "Saya membajak tanah untuk keluarga saya Ya Rasulullah". Mendengar jawaban itu, Rasulullah mencium tangan Sa'ad bin Mu'adz dan berkata: "Inilah tangan yang tak akan disentuh api neraka".

Sahabat lain yang tangannya pernah dicium Rasulullah yaitu Mu'adz bin Jabal. Suatu ketika Rasulullah merasakan tangan sahabat Mu'adz bin Jabal begitu kasar dan tebal ketika bersalaman. Rasullullah bertanya kepada Mu'adz dan ia menjawab bahwa tangannya kasar karena ia gunakan untuk bekerja keras mencari nafkah. Tangan yang kasar dan keras itu kemudian dicium Rasulullah dan bersabda: "Kedua tangan ini tidak akan disentuh api neraka!"

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)