Berhala Mewah Raja Duramsyil Berjatuhan karena Suara Nabi Nuh

Minggu, 26 April 2020 - 14:18 WIB
loading...
Berhala Mewah Raja Duramsyil Berjatuhan karena Suara Nabi Nuh
Nabi Nuh AS berkata, aku tidak gila, tidak fakir, dan tidak pula berutang, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
NABI Nuh diminta Jibril menyadarkan musuh Allah, Duramsyil bin Fumail bin Jaij bin Qabil bin Adam. Dia adalah seorang raja yang sewenang-wenang dan kejam. Dia juga orang pertama yang memeras anggur dan meminumnya, orang pertama yang bermain undian, dan orang pertama yang membuat pakaian yang ditenun dengan emas. ( )

Dia bersama kaumnya menyembah 5 berhala yaitu, Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur’an.

Di sekitar 5 berhala tersebut terdapat 1.700 berhala yang mempunyai ruangan khusus yang terbuat dari batu marmer. Setiap ruangan itu tinggi dan lebarnya sekitar 1.000 siku.

Berhala-berhala ini diletakkan di atas kursi yang terbuat dari emas yang berisikan bermacam-macam permata yang indah.
Berhala ini juga mempunyai para pelayan yang mengurusinya siang malam dan tiap tahunnya ada hari raya khusus untuk berhala tersebut; mereka (Duramsyil dan kaumnya) berkumpul di tempat itu untuk merayakannya.

Pada hari itu, Nuh datang kepada mereka yang sedang menyalakan api dan mempersembahkan kurban di sekitar berhala-berhala itu. Kemudian mereka sujud di hadapannya mengagungkannya.

Dalam upacara itu, mereka mengeluarkan berbagai macam alat permainan, menabuh simbal, menari, meminum arak, dan menzinahi wanita secara terbuka di antara khalayak ramai seperti binatang.

Melihat itu, Nabi Nuh berdiri di atas bukit yang tinggi, menengadahkan kepalanya ke langit seraya berkata, “Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu untuk menolongku mengalahkan mereka dengan cahaya Muhammad SAW.”

Pada saat itu, jumlah mereka tidak terhitung banyaknya. Dia berdiri di atas bukit itu dan menyeru dengan sekeras-kerasnya, “Wahai orang-orang, aku datang kepadamu sebagai utusan Tuhan semesta alam, mengajak kalian untuk beribadah kepada-Nya dan melarang kalian dari menyembah berhala.”

Setelah Nuh meneriakkan seruan itu, suaranya terdengar dari timur hingga barat, berhala-berhala terjatuh dari kursi-kursinya; para pelayan yang ada di sekitarnya kaget, dan Raja Duramsyil jatuh pingsan.

Setelah sadar dari pingsannya, raja bertanya kepada orang-orang yang berada di sekitarnya, “Suara apakah itu?”

Mereka yang telah mendengar suara itu menjawab, “Itu adalah suara seorang laki-laki yang bernama Nuh. Dia orang gila dan akalnya terganggu.”

Raja Duramsyil berkata, “Bawa dia ke hadapanku!” Atas perintah itu, para pembantu raja pergi kepada Nuh, kemudian mereka membawanya dan menghadapkannya kepada sang raja.

Raja berkata kepada Nuh, “Siapa engkau?” Nuh menjawab, “Aku adalah Nuh, utusan Tuhan semesta alam. Aku datang kepada kalian membawa risalah agar kalian beriman kepada Allah saja dan tidak menyembah berhala-berhala ini.”

Raja Duramsyil berkata, “Bila engkau gila, aku akan menyembuhkanmu; bila engkau fakir, aku akan menolongmu; dan bila engkau punya utang, aku akan membayarkan utangmu.”

Nabi Nuh AS berkata, “Aku tidak gila, tidak fakir, dan tidak pula berutang, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam.”

Nabi Nuh adalah orang pertama yang diangkat menjadi rasul. Dia termasuk salah satu rasul Ulul ‘Azmi yang telah diutus kepada keturunan Qabil karena mereka terus-menerus menyembah berhala dan mempertontonkan kemusyrikan.

Dia mengajak mereka untuk mengesakan Allah dan mengatakan, “Tidak ada tuhan kecuali Allah dan Nuh adalah utusan Allah.”

Mendengar jawaban Nuh ini, raja marah dan berkata, “Seandainya hari ini bukan hari raya, tentu aku membunuhnya dengan cara yang sangat keji.” (Bersambung)
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)