QS. Muhammad Ayat 10

اَفَلَمۡ يَسِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَيَنۡظُرُوۡا كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ؕ دَمَّرَ اللّٰهُ عَلَيۡهِمۡ وَلِلۡكٰفِرِيۡنَ اَمۡثَالُهَا
Afalam yasiiruu fil ardi fayanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul laziina min qablihim; dammaral laahu 'alaihim wa lilkaafiriina amsaaluhaa
Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.
Juz ke-26
Tafsir
Maka apakah mereka orang-orang kafir yang mendustakan llah dan rasul-Nya tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi di mana terdapat peninggalan umat terdahulu sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan dan akibat yang diderita oleh orang-orang yang mendustakan rasul sebelum mereka seperti yang dialami oleh kaun 'Ad, kaum ?am?d, kaum Nabi Lut dan lainnya. Allah telah membinasakan jiwa, harta, dan anak keturunan mereka, dan bagi orang-orang kafir, kapan dan di mana pun akan menerima nasib yang serupa itu.
Orang-orang musyrik Mekah yang mendustakan kenabian dan kerasulan Muhammad saw, serta mengingkari kebenaran petunjuk Al-Qur'an sebagai kitab yang berasal dari Allah Yang Mahakuasa, sebenarnya mempunyai berbagai bukti untuk membenarkan kenabian dan kerasulan beliau, karena negeri itu berada di sekitar negeri umat-umat terdahulu yang pernah mendustakan dan mengingkari seruan para rasul Allah. Bukankah mereka sering pergi ke Syria, sebelah utara negeri mereka, dan Hadramaut, di sebelah selatan. Bukankah mereka juga pergi ke Persia di sebelah timur dan ke Ethiopia di sebelah barat daya negeri mereka. Kepergian mereka ke negeri-negeri tersebut dengan tujuan berdagang.

Dalam perjalanan itu, mereka melalui sisa-sisa reruntuhan negeri kaum 'Ad, kaum Samud, kaum Syuaib, dan sebagainya yang telah dibinasakan Allah. Mereka masih dapat melihat bekas negeri itu berupa puing, peninggalan, dan sebagainya. Mereka dapat menyaksikan reruntuhan itu, karena negeri tersebut adalah pusat perniagaan pada masa itu dan terletak pada jalur perniagaan yang menghubungkan dunia barat dengan timur. Mereka juga telah mengetahui bahwa umat-umat dahulu telah dihancurkan Allah karena durhaka kepada-Nya dan rasul-Nya. Akan tetapi, mereka tidak mau memperhatikan dan merenungkan bahwa sunatullah berlaku bagi setiap orang yang mengingkari agama-Nya.

Oleh karena itu, orang-orang musyrik Mekah akan mengalami nasib seperti yang telah dialami oleh umat-umat dahulu seandainya mereka tetap tidak mengindahkan seruan Nabi Muhammad. Sebagai bukti kebenaran janji Allah itu, banyak orang musyrik Mekah yang mati terbunuh dalam Perang Badar dan begitu juga pada peperangan-peperangan sesudahnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Muhammad
Surat Muhammad terdiri atas 38 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hadiid. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Pada ayat 1, 2, dan 3 surat ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad s.a.w merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad s.a.w adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat.Dinamai juga dengan Al Qital (peperangan), karena sebahagian besar surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.