QS. Al-A’raf Ayat 114

قَالَ نَـعَمۡ وَاِنَّكُمۡ لَمِنَ الۡمُقَرَّبِيۡنَ
Qoola na'am wa innakum laminal muqarrabiin
Dia (Fir‘aun) menjawab, "Ya, bahkan kamu pasti termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)."
Juz ke-9
Tafsir
Karena Fir'aun ingin menang dan mengalahkan sihir Nabi Musa, dia (Fir'aun) menjawab, "Ya, tentu bagi kalian imbalan yang besar, bahkan lebih dari itu sesungguhnya kamu pasti benar-benar akan termasuk orang-orang yang didekatkan kedudukannya padaku dan akan mendapatkan segala bentuk kesenangan."
Firaun menjawab pertanyaan mereka itu, "Ya kamu akan mendapat upah yang besar, dan di samping itu kamu akan menjadi orang-orang yang dekat dengan kami, sehingga kamu akan memperoleh pangkat dan harta benda yang akan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagimu".

Jawaban Firaun kepada para ahli sihir tersebut menunjukkan bahwa ia sangat memerlukan tenaga dan keahlian mereka, karena ia sangat khawatir akan kehilangan kedudukan dan kerajaannya, menurut pendapatnya akan timbul malapetaka baginya apabila ia tidak memenuhi permintaan mereka itu. Oleh sebab itu, imbalan jasa yang dijanjikan kepada mereka tidak hanya sekedar upah yang berwujud uang dan benda, melainkan ditambah pula dengan pangkat dan kedudukan sebagai orang yang dekat kepada raja. Ini adalah merupakan satu impian dan kebanggaan yang didambakan oleh banyak orang.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-A’raf
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.