QS. Al-Anbiya Ayat 13

لَا تَرۡكُضُوۡا وَ ارۡجِعُوۡۤا اِلٰى مَاۤ اُتۡرِفۡتُمۡ فِيۡهِ وَمَسٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡــَٔلُوۡنَ
Laa tarkuduu warji'uuu ilaa maaa utriftum fiihe wa masaakinikum la'allakum tus'aluun
Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu (yang baik), agar kamu dapat ditanya.
Juz ke-17
Tafsir
Dalam keadaan sudah binasa, lalu dikumandangkan kepada mereka, “Janganlah kamu lari tergesa-gesa meninggalkan negeri kamu. Lebih baik kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu di negeri kamu itu, dan nikmatilah hidup mewah di tempat-tempat kediamanmu dengan fasilitas yang lengkap, agar kamu dapat ditanya tentang segala hal mengenai asal-usul kemewahan itu.” Hal ini merupakan bentuk penghinaan dan sindiran tajam terhadap mereka.
Pada ayat ini Allah menjelaskan, bahwa ketika mereka lari untuk menyelamatkan diri dari malapetaka yang datang, mereka diperintahkan kembali ke tempat semula, di mana mereka telah merasakan nikmat Allah, untuk kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada mereka, sebagai pertanggung jawaban mereka kepada Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.