QS. Luqman Ayat 15

وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًا‌ۖ وَّاتَّبِعۡ سَبِيۡلَ مَنۡ اَنَابَ اِلَىَّ ‌ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Wa in jaahadaaka 'alaaa an tushrika bii maa laisa laka bihii 'ilmun falaa tuti'humaa wa saahib humaa fid dunyaa ma'ruufanw wattabi' sabiila man anaaba ilayy; summa ilaiya marji'ukum fa unabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Juz ke-21
Tafsir
Meski taat kepada kedua orang tua berada pada posisi setara dengan menyembah Allah, ia tidak bersifat mutlak. Jika keduanya atau salah satunya memaksamu secara sungguh-sungguh untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, terlebih jika engkau tahu besarnya dosa syirik, maka janganlah engkau menaati keduanya. Namun, jagalah hubungan baikmu dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, bahkan terbaik, selama keduanya tidak mencampuri urusan agamamu. Dan ikutilah jalan orang yang selalu kembali kepada-Ku dalam segala urusannya. Kemudian, hanya kepada-Ku tempat kembalimu di akhirat kelak, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan dan Aku akan memberi balasan sesuai amal perbuatanmu di dunia.
Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan Sa'ad bin Abi Waqqash, ia berkata, "Tatkala aku masuk Islam, ibuku bersumpah bahwa beliau tidak akan makan dan minum sebelum aku meninggalkan agama Islam itu. Untuk itu pada hari pertama aku mohon agar beliau mau makan dan minum, tetapi beliau menolaknya dan tetap bertahan pada pendiriannya. Pada hari kedua, aku juga mohon agar beliau mau makan dan minum, tetapi beliau masih tetap pada pendiriannya. Pada hari ketiga, aku mohon kepada beliau agar mau makan dan minum, tetapi tetap menolaknya. Oleh karena itu, aku berkata kepadanya, 'Demi Allah, seandainya ibu mempunyai seratus jiwa dan keluar satu persatu di hadapan saya sampai ibu mati, aku tidak akan meninggalkan agama yang aku peluk ini. Setelah ibuku melihat keyakinan dan kekuatan pendirianku, maka beliau pun mau makan."

Dari sebab turun ayat ini dapat diambil pengertian bahwa Sa'ad tidak berdosa karena tidak mengikuti kehendak ibunya untuk kembali kepada agama syirik. Hukum ini berlaku pula untuk seluruh umat Nabi Muhammad yang tidak boleh taat kepada orang tuanya mengikuti agama syirik dan perbuatan dosa yang lain.

Ayat ini menerangkan bahwa dalam hal tertentu, seorang anak dilarang menaati ibu bapaknya jika mereka memerintahkannya untuk menyekutukan Allah, yang dia sendiri memang tidak mengetahui bahwa Allah mempunyai sekutu, karena memang tidak ada sekutu bagi-Nya. Sepanjang pengetahuan manusia, Allah tidak mempunyai sekutu. Karena menurut naluri, manusia harus mengesakan Tuhan.

Selanjutnya Allah memerintahkan agar seorang anak tetap bersikap baik kepada kedua ibu bapaknya dalam urusan dunia, seperti menghormati, menyenangkan hati, serta memberi pakaian dan tempat tinggal yang layak baginya, walaupun mereka memaksanya mempersekutukan Tuhan atau melakukan dosa yang lain.

Pada ayat lain diperingatkan bahwa seseorang anak wajib mengucapkan kata-kata yang baik kepada ibu bapaknya. Jangan sekali-kali bertindak atau mengucapkan kata-kata yang menyinggung hatinya, sekalipun hanya kata-kata "ah". Allah berfirman:

¦maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah". (al-Isra'/17: 23)

Pada akhir ayat ini kaum Muslimin diperintahkan agar mengikuti jalan orang yang menuju kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak mengikuti jalan orang yang menyekutukan-Nya dengan makhluk. Kemudian ayat ini ditutup dengan peringatan dari Allah bahwa hanya kepada-Nya manusia kembali, dan Ia akan memberitahukan apa-apa yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Luqman
Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ash Shaffaat. Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan itu. Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.Ini adalah sebagai isyarat daripada Allah supaya setiap ibu bapak melaksanakan pula terhadap anak-anak mereka sebagai yang telah dilakukan oleh Luqman.