QS. As-Saffat Ayat 157

فَاۡتُوۡا بِكِتٰبِكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ‏
Faatuu bi Kitaabikum in kuntum saadiqiin
(Kalau begitu) maka bawalah kitabmu jika kamu orang yang benar.
Juz ke-23
Tafsir
Jika demikian adanya maka bawalah kitabmu ke hadapan kami dan tunjukkanlah bukti yang membenarkan pernyataanmu jika kamu memang orang yang benar.
Bantahan lebih lanjut yang disampaikan Allah untuk membantah pandangan kaum kafir Mekah bahwa Allah punya anak yaitu malaikat sebagai anak perempuan-Nya, Allah meminta mereka mengemukakan bukti nyata yang tidak dapat dibantah kebenarannya, baik bukti itu berbentuk fisik maupun berbentuk ungkapan yang terjamin kebenarannya. Bukti fisik, misalnya, bahwa Allah melahirkan malaikat. Bukti non-fisik adalah wahyu. Tentu saja mereka tidak akan bisa mengemukakan bukti-bukti itu, karena memang tidak ada. Dengan demikian firman-Nya berbentuk pertanyaan, "Atau apakah kalian memiliki bukti yang nyata?" merupakan sanggahan yang jitu terhadap pandangan mereka bahwa Allah punya anak perempuan tersebut.

Apalagi setelah itu Allah meminta mereka menyampaikan kitab suci yang berisi pernyataan bahwa malaikat itu adalah anak-Nya. Kitab suci itu tidak mungkin mereka dapatkan karena Allah tidak pernah menurunkannya. Pada ayat lain Allah berfirman yang isinya sama dengan ayat ini:

Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, yang menjelaskan (membenarkan) apa yang (selalu) mereka persekutukan dengan Tuhan? (ar-Rum/30: 35)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. As-Saffat
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.