QS. Qaf Ayat 16

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ
Wa laqad khalaqnal insaana wa na'lamu maa tuwaswisu bihii nafsuhuu wa Nahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Juz ke-26
Tafsir
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh, Kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yakni Allah Maha Mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun.
Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan. Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab) dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali jika dikatakan atau dilakukan. Allah swt lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri. Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id bahwa Nabi saw bersabda: Allah dekat kepada manusia (putra Adam) dalam empat keadaan; Ia lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya. Ia seolah-olah dinding antara manusia dengan hatinya. Ia memegang setiap binatang pada ubun-ubunnya, dan Ia bersama dengan manusia dimana saja ia berada. (Riwayat Ibnu Mardawaih)

(
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Qaf
Surat Qaaf terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Murssalaat. Dinamai Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf Qaaf. Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW senang membaca surat ini pada rakaat pertama sembahyang subuh dan pada shalat hari raya. Sedang menurut riwayat Abu Daud, Al Baihaqy dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW membaca surat ini pada tiap-tiap membaca Khutbah pada hari Jum'at. Kedua riwayat ini menunjukkan bahwa surat QAAF sering dibaca Nabi Muhammad SAW di tempat-tempat umum, untuk memperingatkan manusia tentang kejadian mereka dan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya, begitu pula tentang hari berbangkit, hari berhisab, syurga, neraka, pahala, dosa, dsb. Surat ini dinamai juga Al Baasiqaat, diambil dari perkataan Al- Baasiqaat yang terdapat pada ayat 10 surat ini.