QS. Al-Hasyr Ayat 16
Setan selalu merayu manusia agar mengingkari Allah dan tidak mengikuti agama yang telah disampaikan rasul-Nya. Akan tetapi, bila manusia itu memerlukan pertolongan dalam menghadapi kesengsaraan dan malapetaka yang datang kepada mereka, setan berlepas diri dan tidak menepati janjinya. Mereka bahkan berkata, "Sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam."
Allah menyamakan orang-orang munafik dengan setan untuk menunjukkan bahwa sifat-sifat orang-orang munafik itu sama dengan sifat-sifat setan. Setan yang durhaka mematuhi hukum-hukum Allah, percaya bahwa Allah itu ada, Maha Esa, dan hanya Dia yang berhak disembah. Setan juga percaya bahwa syarat-syarat memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat hanya dengan mengikuti agama Allah. Akan tetapi, mereka adalah kaum yang fasik. Mereka mengetahui kebenaran sesuatu tetapi tidak melaksanakannya. Demikian pula halnya dengan orang-orang munafik, mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah, tetapi mereka tidak melaksanakan kebenaran itu. Mereka bahkan melakukan perbuatan-perbuatan menghasut dan terlarang. Allah berfirman:
Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih. (Ibrahim/14: 22)
Jadi bentuk perumpamaan dalam ayat ini ialah orang-orang munafik diserupakan dengan setan. Orang-orang Yahudi Bani Nadhir disamakan dengan orang-orang yang teperdaya oleh bujukan setan. Ketakutan mereka kepada kaum Muslimin disamakan dengan ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih dari itu.
Surat Al Hasyr terdiri atas 24 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Bayyinah. Dinamai surat Al Hasyr (pengusiran) diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar kota Madinah.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.