QS. Al-Haqqah Ayat 16

وَانْشَقَّتِ السَّمَآءُ فَهِىَ يَوۡمَٮِٕذٍ وَّاهِيَةٌ ۙ‏
Wanshaqqatis samaaa'u fahiya yawma 'izinw-waahiyah
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
Juz ke-29
Tafsir
Setelah gunung hancur dan bumi menjadi rata dan terbelahlah langit, karena dahsyatnya situasi saat itu maka pada hari itu langit menjadi rapuh.
Pada saat terjadinya hari Kiamat itu, langit dalam keadaan lemah sehingga terbelah. Jika diperhatikan hukum-hukum Allah yang berlaku di ruang angkasa, maka yang dikemukakan ayat ini sesuai dengan hukum itu. Masing-masing planet di ruang angkasa itu mempunyai daya tarik-menarik. Dengan adanya daya tersebut, maka seluruh planet-planet menjadi selalu beredar pada garis edar yang tetap, tidak jatuh dan tidak menyimpang. Seandainya salah satu saja di antara planet yang banyak itu bergeser dari falaknya, maka hilanglah keseimbangan tarik-menarik yang ada antara planet-planet itu, sehingga planet yang kecil tertarik oleh planet yang besar. Terjadilah tabrakan antara planet-planet itu yang menghancurkan seluruh alam ini.

Kajian saintifik modern saat ini menyatakan bahwa jagad-raya seisinya ini diawali pembentukannya dari adanya singularity. Singularity adalah sesuatu dimana calon/bakal ruang, energi, materi, dan waktu masih terkumpul menjadi satu (manunggal). Dentuman Besar (Big Bang) meledakkan singularity ini dan berkembanglah seperti spiral-kerucut yang terus menerus berekspansi melebar dan melebar terus. Sejak Big Bang itulah, waktu mulai memisahkan diri dari ruang, begitu pula energi, materi, dan gaya-gaya, dan selama bermiliar-miliar tahun terbentuklah seluruh jagad-raya yang berisi miliaran galaksi. Ruang dan waktu terus mengalami ekspansi meluas. Bahiruddin S. Mahmud menjelaskan bahwa ekspansi jagad raya bukannya tak terbatas dan terus menerus. Laju ekspansi atau perkembangan ini berangsur-angsur menurun, karena gaya gravitasi antar galaksi (yang mereka sesamanya terus saling menjauh) mulai mengendor, sehingga suatu saat akan berhentilah ekspansi jagad raya itu.

Ketika jagad raya atau alam semesta menghentikan aktivitas ekspansinya (perluasannya), masa penyusutannya (pemadatannya) pun dimulai. Jika ekspansi diawali dari singularity, Big Bang, dan ekspansi alam semesta; maka penyusutan alam semesta atau pemadatan (kontraksi) alam semesta diawali dengan alam semesta yang secara perlahan menyusut, di mana ruang, waktu, energi, materi, dan gaya-gaya akan bersatu kembali menjadi singularity. Penyusutan ini makin lama makin cepat, dari dimensi waktu miliaran tahun, jutaan tahun, puluhan tahun, tahunan, bulanan, mingguan, harian, terus ke jam, menit, detik, mikro-detik dan akhirnya terjadi ledakan hebat yang disebut Big Crunch (Kompresan Besar) menjadi singularity kembali. Jadi Big Crunch, adalah seperti Big Bang dalam arah yang berbalikkan. Proses penyusutan alam semesta menuju Big Crunch ini, berlangsung dengan periode waktu yang sangat lama, kemudian semakin cepat, dan super cepat!! Menurut Paul Davies, ketika alam semesta telah memadat sampai seper-seratus (1/100) dari luasnya yang sekarang ini, maka efek tekanannya akan mengakibatkan suhu yang meninggi sampai mencapai titik didih benda cair; dan bumi menjadi tempat yang tidak layak huni lagi. Galaksi sudah tidak dapat dibedakan satu sama lainnya, karena mereka telah berfusi, dan merapat satu sama lainnya. Selanjutnya gerak kepadatan makin naik hingga mencapai titik api pijar. Pada saat inilah antariksa tampak bagaikan bola api plasma yang pijar. Kemungkinan inilah yang disebut dalam Surah al-Ma'arij/70: 8, "Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak."

Ketika terjadi proses ke arah Big Crunch itu, yaitu proses pemadatan atau penyusutan alam semesta, maka semua materi pecah kembali menjadi materi-materi fundamental seperti quark, elektron, dan sebagainya, gaya-gaya seperti gaya gravitasi, elektromagnetik, nuklir kuat, dan nuklir lemah mulai menyatu kembali. Saat itulah benda-benda langit mulai kehilangan gaya-gaya gravitasinya, dan akibatnya terjadilah tubrukan-tubrukan dahsyat antar planet, sehingga bumi berbenturan dengan planet-planet lainnya, gunung-gunung berbenturan karena hilangnya gaya gravitasi yang menopangnya sehingga berbenturan sesamanya. Langit antariksa mulai lemah karena ketiadaan topangan gaya gravitasi, dan mulai menyusut/ mengerut dan retak/terbelah. Proses ini menimbulkan suara gemuruh dahsyat, yang dipuncaki dengan dentuman Big Crunch. Apakah sangkakala (sur) yang dimaksud adalah mulainya suara gemuruh ketika terjadi proses penyusutan ini? Wallahu a'lam bis-sawab. Akhirnya setelah dentuman Big Crunch kembalilah ke singularity lagi, semua serba fana, kecuali Allah, sebagaimana firman-Nya:

Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (ar-Rahman/55: 26-27)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Haqqah
Surat ini terdiri atas 52 ayat,termasuk golongan surat-surat Makkiyah,diturunkan sesudah surat Al Mulk. Nama Al Haaqqah diambil dari kata Al Haaqqah yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya hari kiamat
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.