QS. Al-An’am Ayat 17

وَاِنۡ يَّمۡسَسۡكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗۤ اِلَّا هُوَ‌ؕ وَاِنۡ يَّمۡسَسۡكَ بِخَيۡرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Wa iny-yamsaskal laahu bidurrin falaaa kaashifa lahuu illaa Huwa wa iny-yamsaska bikhairin fa Huwa 'alaa kulli shai'in Qadiir
Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Juz ke-7
Tafsir
Dan jika Allah menimpakan kepadamu, wahai manusia, suatu bencana yang terasa pahit dalam kehidupan kamu seperti gempa bumi, gunung meletus, penyakit, dan berbagai krisis, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia, karena Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, seperti sehat, kaya, dan sukses dalam hidup, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu untuk mewujudkan, mengurangi, bahkan menghilangkan kebaikan tersebut.
Dalam ayat ini ditegaskan lagi tentang kemahakuasaan Allah, bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan suatu kemudaratan yang ditimpakan Allah kepada seseorang kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, duka cita, kehinaan dan lain sebagainya yang mengakibatkan penderitaan pada manusia baik lahir maupun batin. Bukanlah berhala-berhala, dukun-dukun atau pelindung lainnya selain Allah yang acap kali dipandang oleh orang musyrik, dapat menghilangkan kemudaratan tersebut. Demikian pula halnya tak ada seorang pun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan dan lain sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan baik lahir maupun batin. Allah Mahakuasa memelihara segala kebaikan agar seseorang tetap sebagaimana yang Dia kehendaki.

Setiap selesai melaksanakan salat lima waktu, Nabi Muhammad selalu membaca doa, antara lain:

Ya Allah, tak ada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, tak ada yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tidak bermanfaat kejayaan seseorang atas siksaan-Mu. (Riwayat al-Bukhari dari al-Warrad)

Ayat ini menunjukkan pula bahwa setiap manusia baik yang menginginkan kebaikan atau yang menghindari kemudaratan, haruslah meminta pertolongan kepada Allah semata-mata dengan berusaha menurut Sunnah-Nya yang berlaku dalam alam ini dan dengan memanjatkan doa sepenuhnya kepada-Nya.

Firman Allah:

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Gafir/40: 60)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.