QS. Al-A’raf Ayat 170

وَالَّذِيۡنَ يُمَسِّكُوۡنَ بِالۡـكِتٰبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ ؕ اِنَّا لَا نُضِيۡعُ اَجۡرَ الۡمُصۡلِحِيۡنَ‏
Wallaziina yumas sikuuna bil Kitaabi wa aqoomus Salaata innaa laa nudii'uajral muslihiin
Dan orang-orang yang berpegang teguh pada Kitab (Taurat) serta melaksanakan shalat, (akan diberi pahala). Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang shalih.
Juz ke-9
Tafsir
Setelah menjelaskan keadaan mereka yang durhaka dan menyia-nyiakan kitab Taurat, ayat ini berbicara tentang orang-orang yang berpegang teguh dan mengikuti kebenaran. Dan orang-orang yang selalu berpegang teguh pada Kitab, yakni Taurat, dengan selalu mengamalkan tuntunannya dan mengikuti Nabi Muhammad setelah mendapat penjelasan tentang sifat-sifat dan kabar gembira tentang kedatangannya di dalam Taurat, serta melaksanakan kewajiban salat secara sempurna dan berkesinambungan, akan diberi pahala. Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang saleh dan Kami tidak membiarkan mereka tanpa ganjaran atas kesalehan dan kebajikan yang mereka lakukan.
Ayat ini menyebutkan sebagian orang Yahudi yang patut mendapat anugerah penghargaan karena sikap mereka yang teguh berpegang kepada isi Taurat. Mereka menaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang Yahudi tersebut sewaktu mendengar seruan Nabi Muhammad segera beriman kepadanya sesuai dengan petunjuk Taurat, seperti Abdullah Ibnu Salam dan kawan-kawannya. Mereka mendirikan salat yang menjadi tiang agama dan pembeda antara orang yang mukmin dengan orang yang kafir. Allah tidak akan menyia-nyiakan segala amal kebaikan yang telah mereka lakukan. Tentulah Dia akan memberikan ganjaran kepada mereka, karena mereka telah melakukan perbaikan atas perbuatan mereka.

Allah swt berfirman:

"Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu." (al-Kahf/18: 30)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-A’raf
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.