QS. Ali 'Imran Ayat 179
Setelah kaum Muslimin mengalami kesulitan dalam Perang Uhud karena dipukul mundur oleh musuh, dan mereka hampir-hampir patah semangat, di kala itulah diketahui bahwa di antara kaum Muslimin ada orang-orang munafik yang menyeleweng, berpihak kepada musuh. Orang-orang yang lemah imannya mengalami kebingungan. Berlainan halnya dengan orang-orang yang kuat imannya, kesulitan yang dihadapinya itu mendorong mereka untuk menambah kekuatan iman dan semangat mereka.
Hal-hal yang gaib dan hikmah yang tersembunyi dalam peristiwa ini, tidak diperlihatkan, kecuali kepada orang-orang tertentu, seperti kepada rasul yang telah dipilih oleh Allah. Di antara rasul-rasul, Nabi Muhammad saw. dipilih oleh Allah dengan memberikan keistimewaan kepadanya berupa pengetahuan untuk menanggapi isi hati manusia, sehingga dia dapat menentukan siapa di antara mereka yang benar-benar beriman dan siapa pula yang munafik atau kafir.
Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya. (al-Jinn/72: 26-27).
Sesudah diterangkan celaan-celaan kaum munafikin atas kenabian Muhammad saw setelah Perang Uhud dan menjelaskan bahwa peristiwa Uhud itu banyak mengandung iktibar, maka orang-orang mukmin diperintahkan agar tetap beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan kepada Nabi Muhammad saw yang membenarkan rasul-rasul sebelumnya. Jika mereka beriman kepadanya terutama mengenai hal-hal yang gaib dan bertakwa kepada Allah dengan menjauhi larangan-larangan-Nya, mematuhi segala perintah-perintah-Nya, maka mereka akan memperoleh pahala yang amat besar.
Di dalam Al-Qur'an sering disusulkan kata takwa sesudah kata iman sebagaimana halnya kata zakat sesudah kata salat. Itu menunjukkan bahwa iman itu barulah sempurna jika disertai dengan takwa, sebagaimana halnya salat barulah sempurna jika zakat dikeluarkan.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.