QS. Fatir Ayat 19

وَمَا يَسۡتَوِى الۡاَعۡمٰى وَالۡبَصِيۡرُ
Wa maa tastawil a'maa wal basiir
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat,
Juz ke-22
Tafsir
Usai menjelaskan bahwa yang mau menerima peringatan dari Nabi adalah mereka yang takut kepada Allah dan menjalankan salat, pada ayat-ayat berikut Allah mendatangkan perumpamaan perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Dan tidaklah sama orang yang buta mata dan hatinya sehingga tidak dapat melihat dan menerima kebenaran,
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tidak mengetahui atau mengingkari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad tidak sama dengan orang-orang yang membuka matanya lebar-lebar sehingga dapat melihat dan mengetahui dengan jelas kebenaran agama yang dibawanya, lalu mereka mengikuti dan menaatinya. Golongan pertama termasuk orang-orang yang jahat dan tidak mengetahui, sedang golongan kedua adalah orang-orang yang baik dan mengetahui.

Firman Allah:

Katakanlah (Muhammad), "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik." (al-Ma'idah./5: 100)

Dan firman-Nya:

Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (az-Zumar/39: 9)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Fatir
Surat Faathir terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Furqaan dan merupakan surat akhir dari urutan surat-surat dalam Al Quran yang dimulai dengan Alhamdulillah. Dinamakan Faathir (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan Faathir yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Pada ayat tersebut diterangkan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta semesta alam yang semuanya itu adalah sebagai bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Surat ini dinamai juga dengan surat Malaikat karena pada ayat pertama disebutkan bahwa Allah telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai utusan-Nya yang mempunyai beberapa sayap.