QS. Maryam Ayat 24

فَنَادٰٮهَا مِنۡ تَحۡتِهَاۤ اَلَّا تَحۡزَنِىۡ قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيًّا
Fanaadaahaa min tahtihaan allaa tahzanii qad ja'ala Rabbuki tahtaki sariyyaa
Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Juz ke-16
Tafsir
Keluhan Maryam terdengar oleh Jibril. Selang beberapa lama kemudian Maryam pun melahirkan. Maka dia, yaitu Jibril, berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Wahai Maryam, janganlah engkau bersedih hati karena kondisimu ini. Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu agar kamu dapat membersihkan diri setelah melahirkan.
Maka datanglah Jibril dan berseru dari suatu tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati, karena sesungguhnya Tuhanmu telah mengalirkan sebuah anak sungai di bawahmu." Ini merupakan suatu rahmat bagi Maryam karena di tempat itu pada mulanya kering tidak ada air yang mengalir, tetapi kemudian terdapat aliran air yang bersih.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.