QS. Al-Mulk Ayat 25

وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ‏
Wa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin
Dan mereka berkata, "Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?"
Juz ke-29
Tafsir
Penegasan Allah bahwa semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan seperti ditegaskan pada ayat di atas, direspons oleh kaum musyrik, seperti yang terekam dalam ayat ini. Dan kaum musyrik itu berkata sambil berolok-olok, “Kapan datangnya janji ancaman tentang hari kebangkitan itu jika kamu, wahai Nabi Muhammad, adalah orang yang benar?” Tentu kamu mengetahui dan dapat memberitahukan kepada kami."
Orang-orang kafir itu bertanya kepada Rasulullah saw dengan maksud mengejek dan menentang tentang kapan waktunya ditimpakan kepada mereka runtuhan tanah yang mengimpit, angin kencang yang bercampur batu yang mengembus dan melemparkan mereka, sebagai azab yang sering disebut-sebut akan menimpa orang kafir? Kapan pula datangnya hari Kiamat yang pada hari itu seluruh perbuatan manusia selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan, dan mereka sebagai orang yang durhaka akan masuk ke dalam neraka? Mereka minta dijelaskan semuanya, jika Nabi termasuk orang yang dapat dipercaya perkataannya.

Dari pertanyaan orang-orang kafir ini dipahami bahwa mereka menantang kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw, karena menurut mereka yang diancam itu tidak mungkin terjadi. Menurut mereka, mestinya Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya yang akan diazab, dan kenyataannya mereka telah diazab Allah di dunia, berupa kesengsaraan dan siksaan yang ditimpakan kepada mereka seperti kemiskinan, kemelaratan, dan hukuman yang diberikan oleh orang-orang kafir Mekah kepada mereka. Orang-orang kafir itu mengatakan bahwa yang akan diterima Muhammad dan pengikut-pengikutnya di akhirat nanti lebih berat dari siksaan yang mereka terima di dunia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Mulk
Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah Ath Thuur. Nama Al Mulk diambil dari kata Al Mulk yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinamai pula surat ini dengan At Tabaarak (Maha Suci).