QS. Saba Ayat 29

وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
Wa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin
Dan mereka berkata, "Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu orang yang benar?"
Juz ke-22
Tafsir
Walau Nabi Muhammad terus berusaha meyakinkan tentang risalahnya, kaum kafir tetap mengingkarinya. Mereka juga mengingkari hari Kiamat, dan mereka berkata, “Kapankah janji untuk mendatangkan hari kiamat ini dilaksanakan, jika kamu orang yang benar?”
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa kaum musyrik menentang Nabi Muhammad sebagai pembawa berita gembira bagi orang mukmin dan pemberi peringatan bagi kaum yang ingkar. Muhammad menerangkan kepada mereka bahwa keadilan Allah bukan hanya berlaku di dunia saja, tetapi mencakup keadilan di akhirat. Semua perbuatan manusia akan dibalas dengan balasan yang setimpal. Mereka mengolok-olok ucapan Nabi saw dan mengatakan bahwa hari Kiamat tidak mungkin terjadi dan tidak mungkin akan terjadi. Mereka berkata kepadanya dengan nada mengejek, "Kalau benar kiamat yang dijanjikan Tuhanmu itu benar akan terjadi, maka terangkanlah kepada kami kapan akan terjadi." Bahkan pada ayat lain diterangkan bahwa mereka menantang Nabi Muhammad supaya kedatangan hari kiamat itu disegerakan saja, sebagaimana disebut dalam firman Allah:

Orang-orang yang tidak percaya adanya hari kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh. (asy-Syura/42: 18)

Ejekan dan tantangan mereka itu menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang tugas Nabi Muhammad sebagai rasul, dan mereka tidak mengetahui batas-batas tugasnya. Rasul itu hanya seorang manusia yang ditugaskan Allah menyampaikan risalah. Dia bukan orang yang berkuasa dan mempunyai ilmu seperti Tuhannya. Ilmu dan kekuasaannya terbatas pada apa yang diberikan Allah kepadanya. Kalau ditanyakan kepadanya tentang hal-hal yang gaib, dia tentu tidak akan dapat menjelaskannya kecuali bila Allah telah memberitahukan kepadanya. Kalau diminta kepadanya agar diturunkan azab atau disegerakan datangnya hari Kiamat, maka hal itu berada di luar kemampuannya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Saba
Surat Saba' terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Luqman. Dinamakan Saba' karena didalamnya terdapat kisah kaum Saba'. Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini. Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Sabaiyyah, ibukotanya Ma'rib; telah dapat membangun suatu bendungan raksasa, yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri meka subur dan makmur. Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya kepada mereka, serta mereka mengingkari pula seruan para rasul. Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpahkan kepada mereka azab berupa sailul 'arim (banjir yang besar) yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Setelah bendungan ma'rib bobol negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka hancur.