QS. Fatir Ayat 3

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اذۡكُرُوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡؕ هَلۡ مِنۡ خَالِـقٍ غَيۡرُ اللّٰهِ يَرۡزُقُكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِؕ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤۡفَكُوۡنَ
Yaaa ayyuhan naasuzkuruu ni'matal laahi 'alaikum; hal min khaaliqin ghairul laahi yarzuqukum minas samaaa'i wal ard; laaa ilaaha illaa Huwa fa annaa tu'fakuun
Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)?
Juz ke-22
Tafsir
Limpahan rahmat yang demikian besar harus menjadi pendorong bagi manusia untuk bersyukur. Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu. Bersyukurlah dengan menaati perintah-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tentu tidak ada. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia; maka mengapa kamu bisa berpaling dari tauhid?
Pada ayat ini, Allah menganjurkan supaya manusia memberikan perhatian secara khusus atas nikmat yang telah diberikan kepadanya dan menjaganya agar tidak lenyap dan menghilang. Untuk kepentingan ini, manusia selalu harus merendahkan diri mengakui bahwa semua nikmat itu dari Allah sebagai anugerah kepadanya, yang wajib disyukuri dengan melakukan ibadah kepada-Nya tidak kepada lain-Nya, taat kepada segala perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya. Satu-satunya cara untuk memelihara dan menjaga kelestarian nikmat yang ada pada seseorang ialah mensyukuri nikmat itu. Dengan demikian, Allah akan selalu menambahnya. Sebaliknya, kalau nikmat itu tidak disyukuri, maka Allah akan menimpakan azab yang keras, sebagaimana firman-Nya:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (Ibrahim/14: 7)

Allah satu-satunya pemberi rezeki yang hakiki, baik yang turun dari langit berupa hujan dan sebagainya, maupun yang tumbuh dari bumi berupa keperluan hidup seperti beras, air, pakaian, dan sebagainya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Kalau manusia mau mengerti dan menyadari semuanya itu, tentunya dia tidak akan berpaling daripada-Nya, tetapi dia akan tetap mengesakan-Nya, menyembah hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain-Nya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Fatir
Surat Faathir terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Furqaan dan merupakan surat akhir dari urutan surat-surat dalam Al Quran yang dimulai dengan Alhamdulillah. Dinamakan Faathir (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan Faathir yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Pada ayat tersebut diterangkan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta semesta alam yang semuanya itu adalah sebagai bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Surat ini dinamai juga dengan surat Malaikat karena pada ayat pertama disebutkan bahwa Allah telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai utusan-Nya yang mempunyai beberapa sayap.
Kisah Mualaf Sensei...
Kisah Mualaf Sensei Sugimoto, Sosok Penerjemah Al-Qur'an ke Bahasa Jepang

Kisah mualaf Sensei Sugimoto, sosok penerjemah Al-Quran ke Bahasa Jepang cukup fenomenal. Nama lengkapnya adalah Kyoichiro Sugimoto-san. Ia berasal dari kota Seki, prefektur Gifu.

Ittiba, Tanda Cinta...
Ittiba, Tanda Cinta kepada Rasulullah SAW

Cinta kepada Rasulullah SAW merupakan kewajiban setiap umat Islam. Hal ini merupakan bagian dari keimanan seseorang, dengan pengakuan atas risalahnya.

Tafsir Al-Quran: Ini...
Tafsir Al-Qur'an: Ini Mengapa Perlu Ada Penggunaan Takwil dan Metafora

Keengganan menggunakan takwil ini menjadikan sementara ulama salaf menduga bahwa batu adalah makhluk hidup yang berakal, berdasarkan firman Allah dalam QS 2: 74.

Alhamdulillah, Indeks...
Alhamdulillah, Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2024 Naik 88,20

Alhamdulillah. Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 menunjukkan peningkatan dengan skor menembus 88,20.

Ketika Rasulullah Diminta...
Ketika Rasulullah Diminta Meramal: Aku Bukan Tukang Tenung

Sebagian utusan pernah datang ke tempat Nabi Muhammad SAW, mereka menganggap bahwa Nabi adalah salah seorang yang mengaku dapat mengetahui perkara gaib.