QS. Muhammad Ayat 30

وَلَوۡ نَشَآءُ لَاَرَيۡنٰكَهُمۡ فَلَعَرَفۡتَهُمۡ بِسِيۡمٰهُمۡ‌ؕ وَلَتَعۡرِفَنَّهُمۡ فِىۡ لَحۡنِ الۡقَوۡلِ‌ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ اَعۡمَالَكُمۡ
Wa law nashaaa'u la-arainaakahum fala 'araftahum bi siimaahum; wa lata'rifan nahum fii lahnil qawl; wallaahu ya'lamu a'maalakum
Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami perlihatkan mereka kepadamu (Muhammad) sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan engkau benar-benar akan mengenal mereka dari nada bicaranya, dan Allah mengetahui segala amal perbuatan kamu.
Juz ke-26
Tafsir
Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami perlihatkan sifat-sifat dan perbuatan mereka kepadamu wahai Nabi Muhammad, sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya yang Kami sampaikan dengan jelas kepadamu. Dan engkau benar-benar akan mengenal mereka dari nada bicaranya yang penuh dengan tentang tipuan, kebencian dan permusuhan, dan Allah mengetahui segala amal perbuatan kamu, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah, baik dalam bentuk niat, ucapan maupun perbuatan.
Pada ayat ini, Allah menyatakan kepada Rasulullah saw, "Hai Muhammad, jika Kami menghendaki untuk memperkenalkan kepadamu pribadi-pribadi orang munafik itu sehingga kamu mengenal seorang demi seorang berdasarkan tanda-tanda yang ada pada mereka, tentulah tidak sukar bagi Kami melakukannya. Akan tetapi, Kami tidak berbuat demikian, agar keluarga mereka yang beriman kepada Kami tidak mereka aniaya. Sekalipun demikian, kamu dapat mengetahui orang-orang munafik itu dengan memperhatikan ungkapan-ungkapan dan cara-cara mereka berbicara. Mereka tidak mau berbicara secara tegas dan jelas, melainkan selalu memakai isyarat dan sindiran serta kiasan yang kurang jelas maksudnya, dan mereka berbuat dan bertindak tidak sesuai dengan apa yang mereka katakan.

Pada masa Rasulullah saw, orang munafik bila berbicara selalu menggunakan kata-kata yang muluk-muluk dan menyenangkan hati pendengarnya, tetapi dalam hati mereka terkandung maksud jahat. Al-Kalbi berkata, "Setelah ayat ini turun, Rasulullah mengetahui orang-orang munafik bila mereka berbicara dengan beliau. Sedangkan Anas r.a. mengatakan, "Allah memberitahukan orang-orang munafik kepada Rasulullah dengan perantara wahyu atau dengan tanda-tanda yang ditampakkannya kepada beliau."

Sehubungan dengan orang-orang munafik, 'Utsman bin 'Affan berkata, "Tidak ada suatu rahasia yang tersembunyi dalam hati seseorang, kecuali Allah menampakkannya pada air muka dan ucapan lahirnya."

Pada akhir ayat ini, Allah menyatakan bahwa keadaan orang mukmin tidak sama dengan orang munafik. Dia akan membalas amal perbuatan orang mukmin sesuai dengan maksud dan niatnya masing-masing, karena Allah mengetahui amal perbuatan mereka.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Muhammad
Surat Muhammad terdiri atas 38 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hadiid. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Pada ayat 1, 2, dan 3 surat ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad s.a.w merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad s.a.w adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat.Dinamai juga dengan Al Qital (peperangan), karena sebahagian besar surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.