QS. Al-An’am Ayat 33
Allah melarang Nabi Muhammad bersedih hati akibat tindakan-tindakan orang kafir karena nabi-nabi terdahulu juga telah mengalami hal yang sama. Larangan ini disebutkan pula dalam firman Allah:
Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Yunus/10: 65)
Firman Allah:
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. (Yasin/36: 76)
Allah melarang Nabi Muhammad bersedih hati karena mereka tidak beriman, dalam firman Allah:
Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. (an-Nahl/16: 127)
Firman Allah:
Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka." (an-Naml/27: 70)
Orang-orang kafir Mekah bukan tidak percaya kepada Nabi Muhammad. Mereka misalnya pernah menyerahkan kepada beliau urusan menyelesaikan perselisihan yang sangat berbahaya bagi persatuan mereka, seperti urusan meletakkan kembali Hajar Aswad (batu hitam) ke tempatnya pada Ka'bah dan sebagainya.
Tetapi mereka tidak mempercayai kenabian Muhammad, ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan Allah, adanya hari Kiamat, hari kebangkitan serta semua yang dibawa dan disampaikan Muhammad.
Ar-Razi dalam tafsirnya menerangkan empat macam bentuk keingkaran orang-orang kafir Mekah, yaitu:
1.Hati mereka mengakui Muhammad sebagai seorang yang dapat dipercaya, tetapi mulut mereka mendustakannya, karena mereka mengingkari Al-Qur'an dan kenabian Muhammad.
2.Mereka tidak mau menyatakan bahwa Muhammad seorang pendusta, karena mereka mengetahui betul keadaan Muhammad yang sebenarnya yang tidak pernah berdusta. Menurut mereka, Muhammad sendirilah yang mengkhayalkan di dalam pikirannya bahwa Allah telah mengangkatnya menjadi Nabi dan Rasul, lalu ia menyeru manusia.
3.Mereka selalu mendustakan kenabian dan risalah, sekalipun telah dikemukakan mukjizat-mukjizat dan dalil-dalil yang kuat, mereka tetap mendustakan ayat-ayat Allah, namun terhadap pribadi Muhammad, mereka tidak mendustakannya.
4.Mereka tidak mau percaya kepada mukjizat dan dalil-dalil itu, bahkan mereka mengatakan bahwa mukjizat itu adalah sihir belaka.
Dari susunan redaksi ayat ini dipahami bahwa Allah meninggikan derajat Nabi Muhammad. Derajat itu tidak akan turun walaupun orang-orang kafir Mekah mendustakan dan mengingkarinya. Ketinggian derajat itu dipahami dari firman Allah swt, yang menyebutkan perintah mengikuti Muhammad disebut sesudah perintah mengikuti Allah.
Allah berfirman:
Barang siapa menaati Rasul (Muhammad), sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka. (an-Nisa'/4: 80)
Firman Allah:
Bahwasannya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah¦ (al-Fath/48: 10)
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
Umat Islam merayakan momen Idulfitri yang disebut-sebut sebagai hari kemenangan dan saatnya kembali ke Fitrah. Apa sebenarnya makna Fitrah?
Salah satu amalan sunnah ketika salat Idulfitri yaitu berangkat dan pulang melewati jalan berbeda. Berikut hikmah disunnahkannya menempuh jalan berbeda saat salat Id.
Hari raya Idulfitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas)
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?