QS. Ali 'Imran Ayat 37
Pendidikan yang diberikan Allah kepada Maryam, meliputi pendidikan rohani dan jasmani. Maka dia menjadi orang yang berbadan sehat dan kuat serta berbudi baik, bersih rohani dan jasmaninya. Allah telah pula menjadikan Nabi Zakaria sebagai pengasuh dan pelindungnya.
Diriwayatkan bahwa ibunya menjemput dan membawanya ke masjid, lalu meletakkannya di depan rahib-rahib yang ada di sana. Dia berkata, "Ambillah olehmu anak yang kunazarkan ini". Maka mereka saling memperebutkan bayi itu, karena dia adalah putri dari pemimpin mereka. Masing-masing ingin menjadi pengasuhnya. Nabi Zakaria kemudian berkata, "Aku lebih berhak mengasuhnya, karena bibinya adalah istriku". Tetapi mereka menolak kecuali jika ditentukan dengan undian. Maka pergilah mereka ke sungai Yordan, melepaskan anak panah mereka masing-masing ke sungai, dengan maksud siapa yang anak panahnya dapat bertahan terhadap arus air sungai dan dapat cepat naik, maka dialah yang berhak mengasuh bayi Maryam. Ternyata kemudian anak panah Nabi Zakarialah yang dapat bertahan dan timbul meluncur di permukaan air, sedang anak panah yang lainnya hanyut tenggelam dibawa arus. Maka dalam undian itu, Nabi Zakaria yang menang dan Maryam segera diserahkan kepadanya untuk dipelihara dan dididik di bawah asuhan bibinya sendiri.
Manakala Maryam sudah mulai dewasa, dia telah mulai beribadah di mihrab. Tiap kali Nabi Zakaria masuk ke dalam mihrab, ia dapati di sana makanan dan bermacam buah-buahan yang tidak ada pada waktu itu karena belum datang musimnya. Zakaria pernah menanyakan kepada Maryam tentang buah-buahan itu dari mana dia peroleh padahal saat itu musim kemarau. Maka Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan."
Kisah tersebut dikemukakan untuk meneguhkan kenabian Muhammad saw, dan mengalihkan pikiran Ahli Kitab yang membatasi karunia kenabian pada keturunan Bani Israil saja. Juga untuk mengoreksi pendapat orang musyrik Arab yang menolak kenabian Muhammad saw. karena menganggap dia hanya manusia seperti mereka.
Allah telah menjadikan Adam sebagai orang pilihan dan khalifah di atas bumi, serta menjadikan Nuh sebagai orang pilihan dan bapak yang kedua dari umat manusia dan kemudian memilih Ibrahim serta keluarganya untuk menjadi manusia pilihan dan pembimbing manusia. Orang Arab dan para Ahli Kitab mengetahui hal itu, tetapi orang musyrik Arab menyombongkan diri sebagai keturunan Ismail dan pemeluk agama Ibrahim, dan Ahli Kitab menyombongkan diri atas terpilihnya keluarga Imran dari keturunan Bani Israil cucu Nabi Ibrahim. Banyak orang Arab maupun ahli Kitab mengetahui bahwa Allah telah memilih mereka semata-mata hanyalah atas kehendak-Nya, sebagai karunia dan kemurahan-Nya. Maka apakah yang menghalangi Allah untuk menjadikan Muhammad orang pilihan di atas bumi ini, sebagaimana Allah memilih mereka juga? Allah memilih siapa pun yang Dia kehendaki di antara makhluk-Nya. Allah telah memilih Muhammad saw serta menjadikannya sebagai pemimpin bagi umat manusia dan mengeluarkan mereka dari kegelapan syirik, dan kebodohan, kepada cahaya kebenaran dan keimanan. Tidak seorang pun dari keluarga Ibrahim dan Imran lebih besar pengaruhnya daripada Muhammad saw.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.
Raja Baldwin IV vs Salahuddin, siapa yang menang? Tidak dapat disimpulkan siapa pemenang sebenarnya, karena kisah mereka itu hanya sekelumit kecil dari sejarah Perang Salib.
Dalam sebuah hadis disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga, salah satunya wanita-wanita yang kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Apa maksudnya?
Rezeki manusia sudah dijamin dan diatur Allah Subhanahu wa taala dengan sangat baik, melalui pintu-pintu rezeki buat mereka di dunia. Apa dan pintu mana saja?
Dalam Islam pergaulan antar laki-laki dan perempuan diatur sedemikian rupa. Perbuatan yang bisa menghantarkan pada perbuatan zina (pacaran) saja sangat dilarang apalagi perilaku seks bebas.