QS. Yunus Ayat 39
Kemudian Allah membandingkan sikap orang-orang musyrikin itu dengan sikap orang-orang musyrik yang hidup pada masa-masa sebelum mereka. Sebab, ada persamaan di antara mereka yaitu orang-orang musyrikin Mekah mendustakan ayat-ayat yang diterima oleh Muhammad saw, sedang orang-orang musyrik dari umat-umat yang lalu mendustakan rasul-rasul mereka, sama-sama mendustakan wahyu yang diterima nabi-nabi sebelum mereka menyelidiki kebenarannya secara seksama sebelum memahami penjelasannya.
Yang dimaksud dengan penjelasan di sini ialah kenyataan yang harus dihadapi oleh mereka akibat mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepada Muhammad saw seperti kenyataan yang telah diterima mereka atau oleh umat-umat pada masa lalu, sebagai akibat dari keingkaran mereka terhadap wahyu yang mereka terima. Kenyataan yang mereka alami ialah siksaan Allah yang mereka rasakan di dunia sebelum mereka merasakan siksaan yang lebih berat di akhirat.
Di akhir ayat, Allah menjelaskan bahwa memang demikian itulah nasib orang-orang yang mendustakan rasul-rasul dan nabi-nabi yang sebenarnya. Nasib ini tentu akan menimpa pula kaum musyrikin Mekah apabila mereka tetap bersikap keras dalam mendustakan wahyu-wahyu Allah. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya agar memperhatikan bagaimana akhir kehidupan umat yang menganiaya diri sendiri karena mereka berani memusuhi dan mendustakan rasul-rasul Allah.
Allah berfirman:
Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. (al-Ankabut/29: 40)
Surat Yunus terdiri atas 109 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada masa Nabi Muhmmad s.a.w. berada di Madinah. Surat ini dinamai surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.