QS. Al-Hajj Ayat 4

كُتِبَ عَلَيۡهِ اَنَّهٗ مَنۡ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهۡدِيۡهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيۡرِ
Kutiba 'alaihi annahuu man tawallaahu fa annahuu yudil lauhuu wa yahdiihi ilaa 'azaabis sa'iir
(Tentang setan), telah ditetapkan bahwa siapa yang berkawan dengan dia, maka dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.
Juz ke-17
Tafsir
Allah mengingatkan manusia tentang setan, Telah ditetapkan di Lauh Mahfuz, bahwa siapa yang berkawan dengannya dengan mengikuti bisikannya, maka dia akan menyesatkannya, dari jalan Allah yang lurus, dan membawanya dengan tidak sadar ke dalam azab neraka yang apinya senantiasa menyala.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah memberi kesempatan bagi setan melakukan segala macam usaha untuk menyesatkan dan memperdayakan manusia, agar manusia menjadi sesat dan ingkar sebagaimana yang telah ia lakukan. Tetapi usaha itu hanyalah dapat dilakukannya terhadap orang-orang kafir dan tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedang hamba-hamba Allah yang mukmin dan mukhlis tidak dapat mereka ganggu dan perdayakan sedikit pun.

Allah berfirman:

Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." (al-Hijr/15: 39-40)

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Allah mengingatkan agar manusia waspada terhadap godaan setan. Barang siapa yang memperturutkan godaan setan dan menempuh jalannya, maka Allah menyesatkan mereka pula dengan melapangkan jalan yang dibentangkan setan itu sehingga mereka mudah melaluinya. Karena itu mereka akan dimasukkan ke dalam neraka bersama-sama setan yang menggodanya itu. Seorang yang telah terbiasa mengikuti jalan setan itu amat sulit baginya kembali ke jalan yang benar, karena hatinya telah ditutupi oleh keinginan setan itu.

Allah berfirman:

Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan. (al-A'raf/7: 186)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hajj
Surat Al Hajj, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat, sedang menurut pendapat sebahagian ahli tafsir termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Sebab perbedaan ini ialah karena sebahagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan sebahagian lagi diturunkan di Madinah. Dinamai surat ini Al Hajj, karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadat haji, seperti ihram, thawaf, sa'i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi'ar-syi'ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari'atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari'atkan di masa Nabi Ibrahim a.s., dan Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s. bersama puteranya Ismail a.s.Menurut Al Ghaznawi, surat Al Hajj termasuk di antara surat- surat yang ajaib, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam keadaan tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, isinya ada yang berhubungan dengan peperangan dan ada pula yang berhubungan dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.