QS. Yasin Ayat 41

وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ اَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِى الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ
Wa Aayatul lahum annaa hamalnaa zurriyatahum fil fulkil mashhuun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,
Juz ke-23
Tafsir
Tidak terbatas pada kejadian-kejadian di alam semesta, kekuasaan Allah juga meliputi fenomena di samudera. Dan suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dan segala macam barang keperluan mereka dalam kapal yang penuh muatan, dari satu kota ke kota lain atau dari satu negeri ke negeri lain.
Pada ayat ini, Allah mengemukakan bahwa kapal yang berlayar di tengah samudera merupakan salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Kapal itu mengangkut manusia dan barang-barang keperluannya dari suatu negeri ke negeri yang lain, baik yang berdekatan letaknya maupun yang berjauhan.

Penggunaan alat-alat angkutan laut sebagai salah satu sarana perhubungan yang dimanfaatkan manusia untuk bergerak dan mengangkut barang, telah dikenal sejak zaman dahulu kala, bahkan telah dikenal sejak zaman Nabi Nuh. Orang yang mula-mula membuat kapal adalah Nabi Nuh. Kapal itu dibuat atas perintah dan bimbingan Allah. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya:

Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami. (Hud/11: 37)

Perahu, sampan, dan kapal yang berbobot berat, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, kekuatan angin, maupun tenaga mesin dapat meluncur dengan mudah di atas air mengangkut manusia dan barang dari suatu pulau ke pulau yang lain, dari suatu benua ke benua yang lain, tentu terkait dengan suatu kekuatan yang menahan kapal itu, sehingga tidak tenggelam. Hal ini merupakan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah melalui pemberlakuan hukum alam-Nya.

Allah berfirman:

Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur. (Luqman/31: 31)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Yasin
Surat Yaasiin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
Penaklukan Mesir: Pasukan Amr bin As Berhasil Kalahkan Romawi di Fayyum
Penaklukan Mesir: Pasukan Amr bin As Berhasil Kalahkan Romawi di Fayyum

Dikisahkan, tatkala pasukan muslim yang dipimpin Amr bin Ash menaklukkan Umm Dunain di Mesir, pasukan Romawi yang berlindung di dalam benteng Babilon sangat terkejut.

Ini Mengapa Islam Mengharamkan Memakan Darah
Ini Mengapa Islam Mengharamkan Memakan Darah

Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan rahasia diharamkannya darah yang mengalir di sini adalah justru karena kotor, yang tidak mungkin jiwa manusia yang bersih suka kepadanya.

5 Hikmah Diharamkan Memakan Bangkai Menurut Syaikh Al-Qardhawi
5 Hikmah Diharamkan Memakan Bangkai Menurut Syaikh Al-Qardhawi

Pertama kali haramnya makanan yang disebut oleh ayat al-Quran ialah bangkai, yaitu binatang yang mati dengan sendirinya tanpa ada suatu usaha manusia yang memang sengaja disembelih atau dengan berburu.

4 Macam Pernikahan di Zaman Jahiliah, Salah Satunya Dibolehkah Islam
4 Macam Pernikahan di Zaman Jahiliah, Salah Satunya Dibolehkah Islam

Kedua adalah seorang suami yang memerintahkan kepada istrinya apabila telah suci dari haid untuk menikah (berhubungan seks) dengan seseorang, dan bila ia telah hamil, maka ia kembali untuk digauli suaminya/

Pernikahan Merupakan Ketetapan Ilahi, Begini Kata Al-Quran
Pernikahan Merupakan Ketetapan Ilahi, Begini Kata Al-Qur'an

Prof Quraish Shihab mengatakan pernikahan, atau tepatnya keberpasangan merupakan ketetapan Ilahi atas segala makhluk. Berulang-ulang hakikat ini ditegaskan oleh Al-Quran