QS. Al-Anbiya Ayat 43

اَمۡ لَهُمۡ اٰلِهَةٌ تَمۡنَعُهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِنَا ‌ؕ لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ نَـصۡرَ اَنۡفُسِهِمۡ وَلَا هُمۡ مِّنَّا يُصۡحَبُوۡنَ
Am lahum aalihatun tamna'ulum min duuninaa; laa yastatii'uuna nasra anfusihim wa laa hum minnna yus-habuun
Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (azab) Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami.
Juz ke-17
Tafsir
Pertanyaan kedua dimaksudkan untuk menyadarkan mereka tentang kemampuan tuhan-tuhan mereka. Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Kami di dunia maupun akhirat? Allah kemudian menegaskan bahwa tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri apa lagi menolong orang-orang kafir yang menyembahnya; dan tidak pula mereka, baik yang disembah maupun yang menyembah tuhan-tuhan selain Allah, dilindungi dari (azab) Kami di akhirat.
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya, di mana Allah menyuruh Rasul-Nya untuk mengajukan pertanyaan kepada kaum kafir, untuk menyadarkan mereka tentang kekuasaan Allah. Isi pertanyaan yang disebutkan dalam ayat ini adalah, "Apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Allah? Tuhan-tuhan yang mereka sembah sudah pasti tidak mampu menolong mereka, bahkan menolong dirinya sendiri pun tidak mampu. Pada akhir ayat ini Allah menegaskan kembali, bahwa tuhan-tuhan yang disembah mereka itu tidak akan luput dari azab Allah. Kalau demikian halnya, bagaimana mereka akan mampu untuk melindungi para penyembahnya?

Dengan demikian, ayat ini mengemukakan dua macam kelemahan tuhan-tuhan yang disembah kaum kafir itu, yang menyebabkan tidak pantasnya disembah dan dipertuhan. Pertama, mereka tidak mampu untuk menolong diri sendiri. Kedua, bahwa mereka pun tidak luput dari azab Allah. Dengan demikian, keadaannnya lebih lemah dari penyembahnya.

Dengan adanya dua kenyataan itu, seharusnya mereka dapat mengambil kesimpulan, bahwa benda-benda yang mereka sembah itu tidak mempunyai kemampuan apa pun untuk melindungi mereka dari azab Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Sebuah Nubuat, Ketika Air Berubah

Dzun Nun, seorang Mesir (wafat tahun 860), yang dianggap sebagai pengarang kisah ini, sering dikaitkan dengan semacam Perserikatan Rahasia (Freemasonry).

Kisah Bijak Para Sufi...
Kisah Bijak Para Sufi Yunus Putra Adam: Makanan dari Surga

Halqavi (pengarang kisah ini) mengatakan hanya ada sedikit kisah Sufi, yang bisa dibaca oleh siapa pun saat kapan pun dan tetap mempengaruhi kesadaran batin secara konstruktif.

Takwil dalam Tafsir...
Takwil dalam Tafsir Al-Quran: Ketika Banyak Kosakata Diserahkan kepada Allah

Setiap bahasa mengenal kata atau ungkapan yang bersifat metaforis, termasuk bahasa yang digunakan al-Quran. Tapi bagaimana dengan al-Quran yang redaksi-redaksinya merupakan susunan Ilahi?

Asbabun Nuzul Surat...
Asbabun Nuzul Surat Al Buruj Lengkap dengan Kisah Ashabul Ukhdud

Asbabun Nuzul Surat Al Buruj menjadi pembahasan yang menarik untuk diketahui sebab ada satu kisah yang dapat diambil hikmahnya.

Sihir: Asbabun Nuzul...
Sihir: Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 102

Mereka berani menuding Nabi Muhammad SAW telah mencampuradukkan kebenaran dengan yang salah akibat menyebut bahwa Sulaiman AS adalah seorang Nabi.