QS. Ad-Dukhan Ayat 46

كَغَلۡىِ الۡحَمِيۡمِ
Kaghalyil hamiim
seperti mendidihnya air yang sangat panas.
Juz ke-25
Tafsir
seperti mendidihnya air yang sangat panas yang panasnya mencapai titik puncak.
Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka. Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). (as-shaffat/37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman:

Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (as-shaffat/37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ad-Dukhan
Surat Ad Dukhaan terdiri atas 59 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah Az Zukhruf. Dinamai Ad Dukhaan (kabut), diambil dari perkataan Dukhaan yang terdapat pada ayat 10 surat ini.Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekah dalam menghalang-halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi mendoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Do'a Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai, karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi, dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula; karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.