QS. Saba Ayat 48

قُلۡ اِنَّ رَبِّىۡ يَقۡذِفُ بِالۡحَـقِّ‌ۚ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ
Qul inna Rabbii yaqzifu bilhaqq 'Allaamul Ghuyuub
Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib."
Juz ke-22
Tafsir
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran untuk menghapuskan kebatilan, sehingga kebatilan pasti akan musnah. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib; tidak ada yang tersembunyi bagi Allah.”
Selanjutnya Nabi Muhammad diminta oleh Allah menegaskan kepada kaum kafir bahwa Allah selalu melontarkan kebenaran, yaitu menanamkan wahyu-Nya, ke dalam hati para rasul-Nya. Hal itu juga sebagaimana difirmankan-Nya dalam ayat lain:

(Dialah) Yang Mahatinggi derajat-Nya, yang memiliki Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat). (al-Mu'min/40: 15)

Rasul-rasul itu adalah orang-orang yang dipilih Allah. Ia Maha Mengetahui siapa yang pantas untuk dipilih-Nya. Dengan demikian, manusia tidak berwenang mempersoalkannya, sebagaimana difirmankan-Nya:

Dan apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Kami tidak akan percaya (beriman) sebelum diberikan kepada kami seperti apa yang diberikan kepada rasul-rasul Allah." Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan. (al-An'am/6: 124)

Karena wahyu itu dari Allah dan yang menerimanya adalah orang-orang yang terpilih, maka rasul-rasul itu pasti pula benar. Begitu juga ajaran-ajaran yang disampaikannya, sehingga manusia tidak selayaknya membantahnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Saba
Surat Saba' terdiri atas 54 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Luqman. Dinamakan Saba' karena didalamnya terdapat kisah kaum Saba'. Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini. Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Sabaiyyah, ibukotanya Ma'rib; telah dapat membangun suatu bendungan raksasa, yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri meka subur dan makmur. Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya kepada mereka, serta mereka mengingkari pula seruan para rasul. Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpahkan kepada mereka azab berupa sailul 'arim (banjir yang besar) yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Setelah bendungan ma'rib bobol negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka hancur.