QS. Az-Zumar Ayat 49

فَاِذَا مَسَّ الۡاِنۡسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ اِذَا خَوَّلۡنٰهُ نِعۡمَةً مِّنَّا ۙ قَالَ اِنَّمَاۤ اُوۡتِيۡتُهٗ عَلٰى عِلۡمٍ‌ؕ بَلۡ هِىَ فِتۡنَةٌ وَّلٰـكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُوۡنَ‏
Fa izaa massal insaana durrun da'aanaa summa izaa khawwalnaahu ni'matam minna qoola innamaaa uutii tuhuu 'alaa 'ilm; bal hiya fitna tunw wa laakinna aksarahum laa ya'lamuun
Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Juz ke-24
Tafsir
Setelah pada ayat-ayat yang lalu dilukiskan keadaan orang-orang yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Allah, maka pada ayat-ayat berikut diungkap penyebab mengapa orang-orang tersebut melakukan pelanggaran itu. Maka apabila manusia ditimpa bahaya atau bencana dia akan menyeru Kami meminta pertolongan, kemudian sebaliknya, apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia akan berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena ilmu dan kepintaranku sendiri.” Sebenarnya tidaklah seperti yang dia duga, nikmat itu sendiri adalah ujian dari Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui dan tidak menyadarinya.
Ayat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik yang aneh. Jika ditimpa bahaya kemudaratan seperti kefakiran dan penyakit, mereka segera memohon perlindungan dan berdoa kepada Allah. Tapi bila keadaan sudah berubah, seperti sembuh dari penyakit, mendapat nikmat, dan kelapangan rezeki, mereka melupakan masa penderitaan dan mengatakan bahwa semua itu karena jasa, keterampilan, kepintaran, dan pengalaman mereka sendiri. Itulah sikap mereka yang sangat aneh. Ketika mengalami penderitaan, mereka lari menjerit memohon pertolongan kepada Allah. Setelah keadaan berubah menjadi kesenangan dan kenikmatan, mereka memutuskan hubungan dengan Khaliknya dan menyatakan bahwa semua perbaikan nasib itu disebabkan kepandaian dan kemahiran mereka sendiri. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya nasib baik dan buruk yang diberikan Allah kepada mereka merupakan ujian untuk mengetahui siapa yang mensyukuri nikmat-nikmat pemberian Allah dan siapa yang mengufurinya. Bagi yang bersyukur akan ditambah dengan nikmat yang lain, sedangkan bagi yang mengingkarinya akan ditimpakan azab yang pedih.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zumar
Surat Az Zumar terdiri ataz 75 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Saba'. Dinamakan Az Zumar (Rombongan-rombongan) karena perkataan Az Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan; satu rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke syurga. Masing- masing rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Surat ini dinamakan juga Al Ghuraf (kamar-kamar) berhubung perkataan ghuraf yang terdapat pada ayat 20, dimana diterangkan keadaan kamar-kamar dalam syurga yang diperoleh orang-orang yang bertakwa.
Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.

Sihir dalam Surat Al-Baqarah...
Sihir dalam Surat Al-Baqarah Ayat 102: Makna Al-Muradat, Orang-Orang Yahudi

Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.