QS. Hud Ayat 50

وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمۡ هُوۡدًا‌ ؕ قَالَ يٰقَوۡمِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمۡ مِّنۡ اِلٰهٍ غَيۡرُهٗ‌ ؕ اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا مُفۡتَرُوۡنَ‏
Wa ilaa 'aadin akhaahum Huudaa; qoola yaa qawmi' budul laaha maa lakum min ilaahin ghairuhuuu in antum illaa muftaruun
Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada.
Juz ke-12
Tafsir
Setelah dipaparkan kisah Nabi Nuh beserta kaumnya dan diakhiri dengan pernyataan bahwa kesudahan baik akan diraih orang yang bertakwa, maka pada ayat ini diuraikan tentang kisah Nabi Hud beserta kaumnya, sebagaimana firman Allah, Dan Kami mewahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad bahwa kepada kaum 'Ad, Kami utus saudara mereka seketurunan, yaitu Nabi Hud. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah dan jangan menyembah selain Dia. Dialah Pencipta seluruh alam seisi-nya, tidak ada tuhan bagimu yang berhak disembah selain Dia. Dan apa pun yang selama ini kamu sembah, itu hanyalah mengada-ada karena bukti tentang keesaan dan kekuasaan Allah sudah jelas.
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah telah mengutus rasul-Nya kepada bangsa ad yang berdiam di sebelah utara Hadramaut di Yaman dan sebelah barat Oman. Rasul Allah itu ialah Hud a.s. yang dipilih Allah dari bangsa ad sendiri, agar lebih mudah menyampaikan dan menanamkan kepercayaan kepada mereka. Menurut sebagian riwayat yang dikutip oleh sebagian mufasir dikatakan bahwa Nabi Hud a.s. adalah orang pertama yang berbahasa Arab dan rasul Allah pertama dari bangsa Arab keturunan Nuh a.s. Pada ayat ini, Allah mempergunakan uslub atau gaya bahasa ijaz yang singkat padat yaitu "kepada kaum ad ada saudara mereka yaitu Hud," maksudnya, "Kami telah utus kepada kaum ad seorang dari mereka yang bernama Hud." Tata bahasa semacam ini banyak dipergunakan dalam Al-Quran.

Hud a.s. sebagai rasul Allah, mulai menyeru kaumnya supaya menyembah Allah Yang Maha Esa, tiada tuhan yang lain melainkan Dia. Nabi Hud a.s. melarang mereka menyembah patung-patung dan berhala-berhala, karena perbuatan semacam itu adalah mempersekutukan Tuhan dan mengadakan perkataan bohong dengan menyebutkan bahwa patung-patung dan berhala-berhala yang mereka sembah itu, sebagai penolong yang dapat memberikan manfaat dan menolak mudarat (bahaya). Padahal patung-patung itu dibuat oleh manusia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Hud
Surat Huud termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah surat Yunus. Surat ini dinamai surat Huud karena ada hubungan dengan terdapatnya kisah Nabi Huud a.s. dan kaumnya dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh a.s., Shaleh a.s., Ibrahim a.s., Luth a.s., Syu'aib a.s. dan Musa a.s.
Bacaan Selawat Robbi...
Bacaan Selawat Robbi Fanfana, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

Bacaan selawat robbi fanfana termasuk di antara amalan yang memiliki banyak keutamaan. Namanya sendiri diambil dari dari salah satu penggalan liriknya yang berbunyi Robbi Fanfana Bibarkatihim, Wahdinal Husna Bihurmatihim.

7 Zikir Penarik Rezeki...
7 Zikir Penarik Rezeki yang Ampuh Berdasarkan Hadis Nabi SAW

Zikir penarik rezeki yang ampuh ini bersumber dari Hadis Nabi Shallallahu alaihi waa sallam, dan dianjurkan diamalkan secara rutin. Apa saja amalan zikirnya?

6 Fakta Sulaiman Al-Qanuni,...
6 Fakta Sulaiman Al-Qanuni, Sultan ke-10 Daulah Turki Utsmani

Berikut ini adalah 6 fakta tentang Sulaiman Al-Qanuni (1494-1566). Sulaiman Al-Qanuni lahir di Kota Trabzun, kawasan pantai Laut Hitam pada 6 November 1494 M. Beliau adalah putra Sultan Salim I.

Kisah Khalifah Utsman...
Kisah Khalifah Utsman bin Affan Dapat Dukungan Ali bin Abi Thalib

Kisah Utsman bin Affan mendapat dukungan Ali bin Abi Thalib ketika terjadi protes atas tindakannya membakar mushaf-mushaf Al-Quran selain mushaf dirinya dalam rangka menyeragamkan bacaan al-Quran.

Siapa Pendiri Daulah...
Siapa Pendiri Daulah Abbasiyah? Berikut Ini Kisah Perjuangannya

Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754). Nama lengkapnya Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul-Muththalib bin Hasyim.