QS. Al-Isra Ayat 52

يَوۡمَ يَدۡعُوۡكُمۡ فَتَسۡتَجِيۡبُوۡنَ بِحَمۡدِهٖ وَتَظُنُّوۡنَ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا
Yawma yad'uukum fatastajiibuuna bihamdihii wa tazunnuuna il labistum illaa qaliila
yaitu pada hari (ketika) Dia memanggil kamu, dan kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, (rasanya) hanya sebentar saja kamu berdiam (di dalam kubur).
Juz ke-15
Tafsir
Yaitu pada hari ketika Dia memanggil kamu melalui malaikat, lalu kamu mematuhi-Nya dengan bersungguh-sungguh sambil memuji-Nya atas kuasa-Nya membangkitkan kamu, dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam di dalam kubur atau di dunia kecuali sebentar saja, walaupun kamu berada di sana bertahun-tahun lamanya.
Kemudian dijelaskan bahwa hari kebangkitan itu adalah hari ketika Allah swt memanggil semua manusia, lalu mereka akan mematuhi panggilan itu sambil memuji-Nya. Maksudnya ialah bahwa pada hari itu Allah dengan kemahakuasaan-Nya memanggil seluruh manusia. Lalu mereka bangkit dari kuburnya sambil memuji kekuasaan Allah yang telah membangkitkan mereka sesuai dengan janji yang telah ditetapkan.

Allah swt berfirman:

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari (ketika) penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Yaitu) pada hari (ketika) mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur). (Qaf/50: 41-42)

Diriwayatkan dalam sebuah hadis marfu dari Anas bahwa beliau berkata, "Orang-orang yang mengucapkan, "Tiada tuhan selain Allah," tidaklah merasa kesepian di alam kubur. Seolah aku bersama mereka keluar dari kuburnya dengan menyeka debu tanah dari kepala mereka, seraya berkata, "Tiada tuhan selain Allah." Dalam riwayat ath-thabrani dari Ibnu Umar bahwa mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kami." (Riwayat ath-thabrani)

Pada saat bangkit dari kubur, mereka mengira bahwa mereka hidup di dunia tidak lama, tetapi hanya sebentar saja.

Allah swt berfirman:

Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari. (an-Nazi'at/79: 46) (Perhatikan pula Yunus/10: 45)

Al-hasan al-Bashri memberi penjelasan bahwa yang dimaksud dengan dekatnya hari kebangkitan itu ialah di hari itu kamu merasa seolah-olah pernah berada di dunia, (padahal kamu sekian lama berada di sana), dan tiba-tiba kamu sekarang telah berada di akhirat dan dalam menjalani proses penghitungan amal baik dan buruk.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.