QS. Ghafir Ayat 53

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡهُدٰى وَاَوۡرَثۡنَا بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ الۡكِتٰبَۙ
Wa laqad aatainaa Muusal hudaa wa awrasnaa Baniii Israaa 'iilal Kitaab
Dan sungguh, Kami telah memberikan petunjuk kepada Musa; dan mewariskan Kitab (Taurat) kepada Bani Israil,
Juz ke-24
Tafsir
Ayat-ayat yang lalu menggambarkan apa yang dialami oleh orang-orang yang durhaka di dalam neraka Jahanam. Maka untuk menghindari agar tidak mengalami hal seperti itu, Allah menurunkan petunjuk kepada manusia, seperti apa yang diturunkan kepada Nabi Musa. “Dan sungguh Kami bersumpah bahwa Kami telah memberikan petunjuk kepada Musa sehingga ia tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya; dan Kami juga telah mewariskan Kitab Taurat kepada Bani Israil.
Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan berbagai macam pertolongan yang telah diberikan-Nya kepada para rasul di dunia, di antaranya memberikan kepada Musa bermacam-macam mukjizat, berbagai hukum yang mengatur hidup manusia agar mereka bahagia hidup di dunia dan di akhirat, dan menurunkan kepadanya Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Kemudian Kitab Taurat itu diwariskan kepada keturunan dan orang-orang sesudah mereka serta menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal dan menjauhkan mereka dari keragu-raguan dan prasangka yang tidak baik.

Firman Allah:

Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. (al-Ma'idah./5: 44)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.