QS. Al-An’am Ayat 53
Cobaan dan ujian itu diberikan Allah beraneka bentuk. Adakalanya cobaan itu berupa perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara manusia; ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang berkuasa dan ada yang dikuasai, ada yang menindas dan ada yang tertindas dan sebagainya. Demikian pula ada yang bodoh dan ada yang pandai, ada yang sehat dan ada yang sakit dan sebagainya.
Orang-orang yang lemah imannya akan merasa terhina dengan perkataan orang-orang kafir, "Orang-orang yang memeluk agama Islam itu hanyalah orang-orang bodoh, orang-orang miskin dan orang-orang yang berasal dari kasta yang rendah." Atau perkataan orang-orang kafir, "Bahwa kamilah yang dicintai Allah karena kami diberi rezeki yang banyak dan pengetahuan yang tinggi oleh Allah." Dan sebagainya. Sedangkan orang yang kuat imannya tidak terpengaruh sedikit pun oleh perkataan yang demikian itu, bahkan imannya bertambah kuat karenanya.
Allah-lah yang menetapkan pemberian dan penambahan nikmat kepada seorang hamba-Nya. Pemberian nikmat tersebut untuk menguji siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar. Bila manusia bersyukur akan ditambah nikmatnya. Tetapi, yang ingkar akan diazab.
Allah swt berfirman:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (Ibrahim/14: 7)
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.
Raja Baldwin IV vs Salahuddin, siapa yang menang? Tidak dapat disimpulkan siapa pemenang sebenarnya, karena kisah mereka itu hanya sekelumit kecil dari sejarah Perang Salib.
Dalam sebuah hadis disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga, salah satunya wanita-wanita yang kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Apa maksudnya?
Rezeki manusia sudah dijamin dan diatur Allah Subhanahu wa taala dengan sangat baik, melalui pintu-pintu rezeki buat mereka di dunia. Apa dan pintu mana saja?
Dalam Islam pergaulan antar laki-laki dan perempuan diatur sedemikian rupa. Perbuatan yang bisa menghantarkan pada perbuatan zina (pacaran) saja sangat dilarang apalagi perilaku seks bebas.