QS. Al-'Ankabut Ayat 55

يَوۡمَ يَغۡشٰٮهُمُ الۡعَذَابُ مِنۡ فَوۡقِهِمۡ وَمِنۡ تَحۡتِ اَرۡجُلِهِمۡ وَيَقُوۡلُ ذُوۡقُوۡا مَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ‏
Yawma yaghshaahumul 'azaabu min fawqihim wa min tahti arjulim wa yaquulu zuuquu maa kuntum ta'maluun
pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), "Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan!"
Juz ke-21
Tafsir
Demikianlah gambaran azab bagi orang-orang kafir, yaitu pada hari ketika azab menutup dan menimpa mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka, bahkan dari segala arah. Dan Allah berkata kepada mereka, “Rasakanlah azab ini sebagai balasan atas apa yang telah kamu kerjakan, berupa kekafiran dan kemusyrikan!”
Ayat ini menerangkan bagaimana api neraka itu membakar orang-orang kafir di akhirat nanti. Seluruh bagian tubuh mereka akan merasakan azab, sejak dari ubun-ubun sampai ke ujung-ujung jari kaki, sejak dari bagian-bagian tubuh yang kelihatan sampai ke yang tidak kelihatan. Mereka akan diselubungi oleh azab dari segala penjuru, dari atas dan dari bawah, serta dari samping kanan dan kiri. Dalam keadaan demikian, kepada mereka dikatakan, "Rasakanlah olehmu pada hari ini azab yang dijanjikan itu, sebagai akibat perbuatan-perbuatanmu dahulu."

Pada ayat-ayat yang lain dijelaskan bagaimana api neraka itu meliputi orang-orang kafir. Allah berfirman:

Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). (al-A'raf/7: 41)

Firman-Nya juga:

Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. (az-Zumar/39: 16)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-'Ankabut
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.