QS. Ghafir Ayat 57
Kemudian Allah menerangkan bahwa sekalipun orang-orang kafir itu selalu berusaha untuk menghancurkan Nabi Muhammad dan para pengikutnya, namun mereka tidak akan mencapai cita-cita itu. Sebab, Allah selalu membantu Nabi Muhammad dengan merendahkan, menghinakan, dan memusnahkan musuh-musuhnya dan usaha-usaha mereka.
Allah lalu memerintahkan Nabi agar selalu mohon perlindungan kepada-Nya untuk mematahkan tipu daya dan usaha orang-orang musyrik itu. Allah Maha Mendengar segala permintaan dan permohonan hamba-Nya, mengetahui setiap getaran jiwa dan melihat segala perbuatan hamba-hamba-Nya.
(57) Pada ayat ini, Allah mengemukakan salah satu bukti adanya hari kebangkitan pada hari Kiamat nanti. Dia menerangkan bahwa menciptakan langit dan bumi lebih "berat" dan "sukar" dibanding dengan menciptakan manusia, baik pada waktu pertama kali menciptakannya maupun pada waktu mengulanginya kembali. Langit dan bumi beserta segala isinya tidak terhingga luas dan besarnya. Tidak terhitung jumlah planet-planet di sana. Tidak terhitung jumlah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ada padanya. Gunung-gunung dan sungai-sungai yang mengalir tidak bisa dilacak semua oleh manusia. Hukum-hukum dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengannya tidak bisa diketahui oleh manusia seluruhnya. Oleh karena itu, orang-orang musyrik jangan sekali-kali mengira bahwa Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta manusia yang ada di dalamnya, tidak sanggup membangkitkan manusia kembali pada hari Kiamat atau menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Tidak sesuatu pun yang sukar bagi Allah, semua mudah bagi-Nya.
Allah berfirman:
Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah; sungguh, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (al-A.hqaf/46: 33)
Ayat 57 Surah az-Zumar ini seolah menekankan bahwa penciptaan alam semesta ini jauh lebih rumit (besar) daripada penciptaan manusia (hal ini tentu dalam pandangan manusia karena bagi Allah tidak ada yang rumit sedikit pun). Padahal dari jumlah tulisan hasil pemikiran dan temuan, pengungkapan teori terciptanya alam semesta ini lebih banyak dan lebih pesat perkembangannya dibandingkan dengan perkembangan teori kejadian manusia yang sampai saat ini masih dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan belum terjawab dan fakta-fakta yang kontroversial. Dilihat dari waktu keberadaannya secara ilmu pengetahuan, manusia (homo sapiens) diperkirakan muncul pada 40.000 tahun yang lalu, kurun waktu ini bukan apa-apa dibandingkan umur alam semesta yang diperkirakan telah berada semenjak 7 miliar tahun yang lalu, apalagi jika dibandingkan dengan sejarah peradaban manusia yang jejaknya ditemukan hanya sekitar 7000 tahun yang lalu. Tampaknya pengetahuan kita tentang kejadian alam semesta inipun sebenarnya tidak lebih banyak dari apa yang kita ketahui tentang kejadian manusia.
Pada akhir ayat ini, Allah menerangkan bukti-bukti yang dikemukakan itu dan amat sedikit manusia yang mau berpikir untuk mencari kebenaran yang hakiki. Mereka terlalu dipengaruhi hawa nafsu dan kesenangan dunia yang sifatnya hanya sementara. Mereka juga tidak mau mendengar dan menyadari bahwa Allah Mahakuasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya.
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.